KEDIRI – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Kadiri (Uniska) menggelar aksi di depan Gedung Rektorat, Selasa (24/08). Massa menuntut agar diturunkan beban biaya untuk mahasiswa. Sempat ditemui Wakil Rektorat II, Dr. Drs. Ec Eko widodo .MM, namun tidak ada kesepakatan, akhirnya kantor ini dinyatakan disegel.
Keputusan diambil Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si memutuskan biaya wisuda di masa pandemi, dianggap menjadi beban bagi mahasiswa. Melalui Wakil Rektor II, bahwa kampus berada di Jalan Sersan Suharmaji Kelurahan Manisrenggo Kecamatan Kota Kediri hanya menurunkan Rp. 100 ribu. Padahal diharapkan mereka, diturunkan hingga Rp. 235 ribu.
Sempat terjadi aksi dorong antara puluhan mahasiswa dengan satpam kampus, sebelum akhirnya gedung tersebut dipasang sejumlah selebaran dan dipasang rantai diantara kedua pegangan daun pintu kaca.
“Bahwa ini bentuk rasa kesewenang-wenangan pihak rektorat ketika memutuskan rincian biaya dibebankan kepada mahasiswa hendak wisuda. Biaya Sarpas dan administrasi ternyata tuntutan kami tidak direalisasi. Maka sejalan dengan apa yang telah kita hendaki bersama-sama waktu musyawarah dengan DPMU dan BEMU, kami akan tetap bersiteguh dan bersikeras untuk merealisasikan,” ucap Tri Prayoga Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Uniska (DPM U)
Gedung Rektorat Disegel

Adapun isi tuntutan disuarakan perwakilan BEM U, DPM U dan Aliansi Mahasiswa :
- Mengenai biaya SARPRAS sebesar Rp 135.000,yang dibebankan kepada para calon wisudawan ti padahal sudah tidak akan lagi menginjakan kakinya atau bahkan menikmati SARPRAS yang akan dibiayai oleh uang tersebut. Kami merasa bahwa tidak semestinya uang SARPRAS dimasukan dalam rincian biaya wisuda online.
- Mengenai biaya Akreditasi sebesar Rp 100.000,dengan alasan yang sama, tidak seharusnya biaya tersebut dimasukan kedalam rincian biaya wisuda online yang mana harus ditanggung oleh para calon. wisuda. Mengingat pengembangan akreditasi tidak akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi para calon wisuda.
“Kami menuntut dihilangkan kedua rincian biaya di atas yang seharusnya tidak ditanggung oleh calon wisuda. Dibandingkan dengan penurunan biaya wisuda sebesar Rp 50 ribu, yang bahkan tidak meringankan sama sekali beban biaya yang ditanggung para calon wisuda yang lulus. Maka apa yang kami tuntutkan tersebut adalah apa yang menjadi final bagi kami. Mahasiswa akan turun aksi,” terangnya.
Jurnalis : Yusril Ihsan Editor : Nanang Priyo Basuki