KEDIRI – Meski lahan pertanian terbatas, petani di Kota Kediri tetap mendapat perhatian. Bahkan ketika harga beberapa komoditas anjlok, ASN Kota Kediri ramai-ramai memborong hasil panen. :Kami membeli sayuran hasil panen langsung dari lahan petani. Ada terong, tomat, dan juga telur. Beberapa komoditas ini harganya anjlok di pasaran. Dengan kegiatan ini, kami beli dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Dana pembelian ini dikumpulkan dari ASN,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Muhammad Ridwan.
Ia pun menjelaskan terong dari lahan pertanian Syamsul Hadi yang terletak di Kelurahan Banjar Mlati, dibeli sebanyak 1,5 kwintal. Ia sengaja membeli dengan harga Rp 1.500/kg meski di pasaran hanya sekitar Rp 800-900/kg. Syamsul mengaku senang dengan adanya pembelian hasil panennya langsung di sawah.
“Ya senang, karena kalau laku di sawah langsung itu malah lebih bagus,” ujar Syamsul. Ia juga mengaku ada pantauan dari penyuluh mengenai sayur mayur yang ditanam. Ia bersyukur meski di Kota Kediri petani sayur tidak banyak, tapi mendapat perhatian dari petugas.
Selain itu, para ASN Kota Kediri juga membeli telur dari kandang di Kelurahan Ngletih serta tomat dari petani di Kelurahan Manisrenggo pada Kamis (21/10). Dengan adanya aksi borong ini, selain untuk membantu petani agar tidak rugi, juga untuk menjaga kestabilan harga komoditas sayur. Hal tersebut disampaikan oleh Wali kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
“Meski di Kota Kediri pertanian bukan yang utama, namun Pemkot Kediri terus memperhatikan kesejahteraan petani dan keberlangsungan lahannya. Kami bantu dengan kegiatan-kegiatan seperti ini agar semua bisa survive,” ujar Mas Abu sapaan Wali Kota.