KEDIRI – Kegiatan Grebek Sampah digelar Pemerintah Kabupaten Kediri bekerjasama dengan para Pedagang Kaki Lima (PKL), relawan dan komunitas peduli lingkungan. Acara ini dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219, bertempat di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG). Sampah yang berserakan, apalagi usai gelaran Festival 1.000 Barong, dibersihkan bersama-sama, Senin (13/03)
Sejumlah pejabat di Pemerintah Kabupaten Kediri, terlihat Adi Suwignyo selaku Kepala Disbudpar, Putut Agung Subekti selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Joko Suwono selaku Kepala Dinas Perhubungan berbaur dengan relawan lainnya. Menyapu sampah berserahkan, kemudian dimasukkan ke tempat sampah telah disediakan.
Disampaikan dr. Ari Purnomo Adi selaku Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Kediri yang juga koordinator relawan peduli lingkungan menyampaikan. Acara ini sekaligus untuk mengubah paradigma, bahwa untuk membangun daerah dalam hal ini membangun Kabupaten Kediri. Tidak bisa saling menyalahkan atau mencari kekurangan, sudah saatnya mencari kesesuaian dan membangun persahabatan
“Dalam rangka itu, hari ini kita menyamakan visi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri dalam rangka untuk merawat aset Kabupaten Kediri. Yang menjadi ikon yaitu Simpang Lima Gumul. Kita ketahui kemarin dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri, SLG menjadi pusat aktivitas masyarakat. Pasti penuh sampah dan tidak bisa diselesaikan dengan caci maki, kritikan dan tanpa solusi,” ungkapnya.
Moment inilah, dalam acara Grebeg Sampah diikuti masyarakat, paguyuban pedagang, relawan dan pejabat pemerintah bahu-membahu bersama pegang sapu mengambil sampah. “Merasakan sehari menjadi tukang bersih-bersih, demi cinta kita kepada Kabupaten Kediri tercinta,” terangnya.
Disampaikan Putut Agung Subekti, membenarkan. Bahwa ini bagian membudayakan hidup bersih. Sebelum melakukan pembersihan sampah, perwakilan yang hadir membubuhkan tanda tangan atas deklarasi bersama.
“Diantaranya melakukan deklarasi budaya malu membuang sampah sembarangan dan budaya malu membuang sampah di sungai. Tujuannya mewujudkan SLG bebas sampah. Semoga acara ini bagian membangun kesadaran budaya bersih akan tertanam di diri masing-masing. Bahwa sampahku adalah tanggung jawabku, artinya sampah menjadi tanggung jawab bersama. Jadi DLH sudah menyediakan tempat sampah lebih dari cukup dan sudah kita tempatkan di semua ruas jalan dan di taman,” terang Kepala DLH.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki