KEDIRI – Ratusan warga Desa Joho Kecamatan Wates di balai desa, Kamis (10/11) terlihat penuh emosi. Saat keluar ruangan beragam kata-kata kotor keluar. Setelah mendapat kabar jika penyerahan sertifikat program nasionl Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ditunda. Dari sejumlah sumber akhirnya diketahui, dibalik pembatalan acara harusnya diterima warga, munculnya surat ditandatangani Camat Wates Arif Gunawan.
Muncul beragam kata-kata kotor setelah pihak perwakilan pemerintah desa menyampaikan, penyerahan sertifikat dinyatakan ditunda hingga selesainya Pilkades. Tentunya ini tidak beralasan, karena di desa lain seperti Desa Gadungan, Desa Pojok, Desa Duwet dan Desa Tawang tidak dilakukan penundaan.
“Seharusnya dibagikan hari ini sesuai undangan, setelah sampai di sini diundur. Bila ditunda terkait Pilkades itu namanya tidam memasyarakat dan tidak masuk akal. Pilkades masih digelar Desember dan rakyat kan bebas memilih siapa calonnya,” ucap Luluk Windiyani Musthofidah, warga desa setempat.
Surat Dikirim ke BPN
Ada apa dengan Camat Wates secara resmi berkirim surat kepada Kepala BPN Kabupaten Kediri tertangal 9 Nopember 2022. Hingga berita ini diturunkan, Arif Gunawan telah berusaha dikonfirmasi namun kembali tidak berkenan. Hal ini juga pernah terjadi, saat kejadian dugaan penyelewengan BPNT di wilayah Kecamatan Wates, kini ditangani Satresreskrim Polres Kediri.
Bila mengutip isi surat, Desa Joho akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa dan pembagian sertifikatakan dilakukan setelah pemilihan. “Akhirnya semua warga Joho jadi tahu, jika dibalik semua ini diduga ada peranan Pak Camat. Karena Pak Arif dekat dengan salah salah satu jago Calon Kades Joho,” ucap salah satu warga.
Terkait penundaan ini, dikonfirmasi Rabu (09/11) malam, disampaikan kuasa hukum Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat, Budi Noegroho, bila memang atas dasar surat dikeluarkan pihak pemerintah desa. “Keterangan diberikan Pak Camat, bahwa situasi Desa Joho tidak kondusif karena menjelang Pilkades. Makanya kami setujui jika ditunda dan diberikan setelah penghitungan suara,” terangnya.
Editor : Nanang Priyo Basuki