KEDIRI – Diduga karena tidak diterima diingatkan agar tidak banyak ngomong saat bertamu di rumah orang. Nasib naas, dialami Yuri Krisnanda Saputra, warga Desa Bedali Kecamatan Ngancar, pada Sabtu malam kemarin.
Ditemui di rumahnya, Selasa (26/12), dia pun menceritakan kronologis kejadian menimpa dirinya. Dirinya menjadi korban pembacokan dengan sebilah parang oleh Paidek. Sebenarnya teman lamanya dan sempat bersama-sama mengkonsumsi minuman keras bertiga bersama Bajang di rumah korban.
Yuri mengalami luka bacok pada kepala bagian belakang, pundak dan kaki kirinya. Kejadiannya berlangsung tidak jauh dari lokasi wisata Sumber Manten, berada di Desa Duwet Kecamatan Wates. Tepatnya di atas jembatan sungai, saat korban bersama Bajang sedang duduk bersama.
“Habis minum jamu (miras, red) bersama. Lalu bertamu ke rumah teman dan Paidek, saya ingatkan jangan terlalu banyak ngomong. Awalnya bercanda, rupanya menjadikan perselisihan. Kemudian kita ke Duwet dan Paidek ini pamit pulang, ternyata dia datang menyusul sambil membawa arit (parang, red) ,” terangnya.
Keadaan terluka parah, Yuri sempat dilarikan ke salah satu klinik di wilayah Kandat. Namun karena lukanya cukup parah dan darah terus bercucuran, kemudian dilarikan ke RS. Polda Bhayangkara. “Saya langsung tak sadarkan diri, dan semua pakaian penuh darah. Sebenarnya mau operasi pada kepala, tapi tidak ada biaya untuk melakukan operasi. Jadi saya pulang paksa,” ucapnya.
Salah satu warga tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian membenarkan, jika pada sekira pukul 10 malam. Sempat mendengar seperti suara cekcok lalu dia mendapatkan kabar telah terjadi pembacokan.
Atas kejadian ini, Paidek kini mendekam di tahanan Mapolres Kediri. Melalui Kanit PPA Satreskrim Polres Kediri, Ipda Yahya Ubaid dibenarkan jika pihaknya telah mengamankan satu orang pelaku dan kasusnya ditangani Unit Pidana Umum.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki