KEDIRI – Guna meningkatkan pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November mendatang, Bawaslu Kota Kediri mengundang perwakilan mahasiswa di 6 Universitas yang ada di Kota Kediri untuk mengikuti dialog interaktif, yang diselenggarakan di audiorium perpustakaan IAIN Kediri, Sabtu (28/9).
Sebagai salah satu narasumber pada kegiatan tersebut, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri, Tanto Wijohari mengatakan bahwa pemilih pemula memiliki peran yang penting dalam Pilkada.
Sebagai generasi muda yang melek teknologi, Tanto mengatakan bahwa pemilih pemula harus bisa menjadi pengawas pemilu yang bijak dan cerdas, dengan cara tidak mudah termakan hoax, sara, ujaran kebencian dan kampanye hitam yang ditemui, terutama di media sosial dan lingkungan sekitar.
“Sebagai gen Z para mahasiswa harus bisa menguasai media sosial dengan positif, supaya bisa terwujud Pilkada yang berintegritas sehingga dapat terpilih pimpinan yang kredibel,”ungkapnya.
Tanto juga menegaskan pada para mahasiswa untuk bisa menjadi pengawas partisipatif di lingkungan sekitar menjelang Pilkada.
“Jika menemui pelanggaran, kalian bisa melaporkan ke Bawaslu. Karena Bawaslu itu bekerja berdasarkan temuan dan laporan dari masyarakat. Jadi jangan takut untuk melapor,”ungkapnya.
Sebagai pengawas dan pemantau, Tanto berharap para generasi muda bisa menjaga keamanan, ketentraman dan stabilitas Kota Kediri. Tanto juga berpesan kepada pemilih pemula untuk ikut memilih dan tidak golput.
“Sebagai pemilih pemula, yang terpenting harus bisa menjaga stabilitas dari pada pelaksanaan Pilkada dan tidak golput,”pesannya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Bawaslu Kota Kediri Yudi Agung Nugraha mengatakan bahwa inti dari pemilih pemula adalah generasi muda diharapkan bisa memahami apa yang akan diperbuat ketika pemilu dan pilkada datang.
“Keduanya adalah memilih pemimpin yang berintegritas, bersih dan membawa Kota Kediri serta Bangsa Indonesia dengan lebih baik kedepan,”ungkapnya.
Untuk itu dengan digelar dialog interaktif ini, Yudi berharap para mahasiswa dapat membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan partisipatif, karena secara akademis para mahasiswa akan mampu menjelaskan di lingkungannya tentang pentingnya pengawasan Pilkada dan bisa menyeimbangkan di lingkungan terkecil para mahasiswa, seperti keluarga, teman dan tetangga dengan menjelaskan pentingnya pencegahan.
“Tugas Bawaslu itu ada 3, pencegahan, pengawasan dan penindakan. Akan lebih baik adanya pencegahan sebelum adanya penindakan. Untuk itulah kita gencar memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan pengawasan dan pencegahan demi kelancaran Pilkada,”ungkapnya.
Yudi mengatakan bahwa Kota Kediri termasuk kota dengan status golongan kurang rawan. Akan tetapi setelah penetapan KPU terhadap bakal pasangan calon menjadi pasangan calon suhu politik di Kota Kediri kian memanas. Maka dari itu perlu penyeimbangan, yaitu warga Kota Kediri, termasuk mahasiswa.
“Kami harap kalian bisa melakukan pencegahan dilingkungan masing-masing, minimal di keluarga. Karena perbedaan pendapat juga riskan terjadi di keluarga. Panjenengan sebagai penyeimbang,”ungkapnya.
Yudi berpesan kepada mahasiswa untuk tidak ragu ketika ada potensi atau dugaan pelanggaran untuk melakukan pencegahan. “Kalau kalian belum berani dan belum tahu situasinya bagaimana, kalian bisa berdiskusi ke petugas Bawaslu yang namanya Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dan Panitian Pengawas Lapangan (PPL) atau Pengawas Desa atau Kelurahan (PKD),”ungkapnya.
Terakhir Yudi mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk mau ikut melakukan pengawasan untuk menjaga kedamaian, menjaga kondusifitas Kota Kediri, paling rendah dilingkungan masing-masing.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang mengikuti dialog interaktif, Daru Wicaksono dari Universitas Kadiri mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Sebagai pemilih pemula ia memperoleh banyak ilmu dan pengetahuan tentang Pemilu yang belum ia ketahui.
“Materi dan narasumber pada dialog interaktif ini sangat bagus dan menarik, tentunya juga sangat berguna bagi kami sebagai pemilih pemula untuk membetuk karakter yang lebih baik lagi,”ungkapnya.
Sebagai informasi, selain Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri Tanto Wijohari, juga hadir sebagai narasumber Ketua LPMM IAIN Kediri Taufik Alamin dan Kanit 1 Sat Intelkam Polres Kediri Kota IPTU Agung Indarto.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri