KEDIRI – Pemeriksaan sejumlah saksi hari ini (03/06) dilakukan Unit Tindak Pidana Khusus dan Unit Tindak Pidana Korupsi Satreskrim Polres Kediri Kota. Disampaikan Supriyo, Ketua Dewan Pengawas turut hadir dimintai keterangan. Hal ini terkait tiga kasus dilaporkan sebelumnya, terkait dugaan penyelewenagan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), ancaman dan provokasi terhadap anggota LSM Saroja serta akun abal-abal melakukan provokasi di media sosial.
Sesuai isi surat panggilan, Supriyo dan Bagus Romadhon dimintai keterangan terkait sepengetahuan tentang akun abal-abal. Kemudian Rokim, Imam dan Solikin dimintai keterangan atas kejadian dilakukan DKPP terkait limbah. “Kami sebagai warga negara yang baik, menghadirikan surat pemanggilan dari Satreskrim,” ucap Rokim, Sekretaris LSM Saroja.
Pemeriksaan dilakukan secara maraton mulai pukul 09.00 wib ini, selesai hingga menjelang pukul 12.00 wib. Terdapat sejumlah pertanyaan disampaikan tim penyidik atas kasus secara resmi telah dilaporkan. “Intinya kami sampaikan kebenaran bukan kemenangan. On The Track, kita buktikan tak ada drama yang sempurna, dan tak ada sejarahnya kejahatan sekecil apapun yang tidak meninggalkan jejaknya,” tegas Supriyo.
Terkait ketidakhadiran atas undangan M, Ridwan selaku Kepala DKPP saat digelar sosialisasi digelar Kamis kemarin di Halaman Rumah Potongan Hewan (RPH_ Pojok. Disampaikan Supriyo bahwa itu bagian dari strategi dalam tanda kutip mereka. “Insyaallah pasukan Saroja sudah tidak kaget dengan psywar model apapun. Meski kami LSM kampung dan diisi orang-orang kampungan bakal bisa mendobrak dan meruntuhkan kerajaan sekalipun,” tegasnya.
Dikabarkan karena perwakilan LSM Saroja tidak hadir dalam pertemuan, justru Kepala DKPP didampingi Bagus selaku Kepala Kesbangpol serta satu orang berpakaian sipil. Pada Kamis sore terlihat mendatangi markas Saroja. “Saya paham tujuan mereka, sebelumnya mengajak kami bertemu di salah satu cafe. Sing tenang massszeeee, tetap On the Track,” tegasnya.









