MALANG – Bupati Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Dhito terlihat ngabuburit bersama Bupati Malang HM. Sanusi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, pada Selasa (12/04) kemarin. Kedua kepala daerah ini terlihat asyik berdiskusi, memperbincangkan konektivitas wilayah menjadikan program unggulan masing-masing daerahnya.
Melihat potensi wilayah masing-masing, menurut Mas Dhito, Kediri dan Malang berencana akan membuat jalur khusus penghubung antara kedua Kabupaten tersebut. Pasalnya, hanya ada dua jalur yakni Kandangan – Kasembon dan satu jalan desa. “Nanti apakah ini kita buatkan rute khusus akan kita diskusikan, maka Kediri Raya ini harus belajar dari konektivitas Malang Raya dan Surabaya Raya,” terangnya.
Wacana ini menyusul adanya konsep pengembangan Sudirman (Surabaya, Kediri, dan Malang) raya seperti yang disebutkan Mas Dhito. Sehingga wacana ini diharapkan mampu mendukung Bandara Dhoho yang ditargetkan akan beroperasi tahun depan.
“Selain itu, juga membahas proyek strategis nasional. Mungkin nanti setelah pertemuan ini, saya akan bertemu dengan bupati lain terutama terkait Selingkar Wilis dan beberapa konektivitas antar wilayah yang berdampak akan adanya bandara,” jelasnya.
Perbincangan terlihat semakin menarik ketika Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang, mengajak Mas Dhito untuk room tour di pendopo tersebut. Mereka berjalan dari Pringgitan hingga taman belakang. Saat berada di taman, mereka terlihat membahas potensi lain utamanya perihal UMKM khas masing-masing daerah. Mereka juga terdengar saling memuji atas potensi keduanya.
“Bagaimanapun Abah Sanusi ini yang lebih senior dan memahami peta birokrasi. tadi saya bertukar pikiran terkait UMKM. bagaimana beli produk UMKM dari kabupaten masing-masing,” tutur Mas Dhito. Ditanya mengenai kunjungan Mas Dhito, Abah Sanusi membenarkan akan ada kerjasama dilakukan kedua belah pihak.
“Mempererat hubungan antar daerah, saling berbagi potensi dan pengalaman untuk dikembangkan di masing-masing daerah. Saling mengisi, sehingga nanti ada kolaborasi bersama untuk peningkatan pelayanan publik dan percepatan pembangunan di masing-masing kabupaten,” kata Abah Sanusi.
Dirinya juga menceritakan sosok pemimpin muda seperti Mas Dhito yang memiliki jiwa persaudaraan yang tinggi. “Mas Dhito baik, ramah, penuh persaudaraan,” tandasnya. Usai perbincangan yang gayeng itu, keduanya terlihat berjamaah Salat Maghrib di Masjid Tajdiidus Sholah dengan imam Abah Sanusi.