KEDIRI – Kediri Dholo Kom Challenge 2022 kembali digelar tahun ini. Kegiatan bersepeda diorganized oleh Mainsepeda.com, Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Kabupaten Kediri dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Dimana peserta bersepeda secara peleton start dari Kota Surabaya, tepatnya di Taman Balai Kota sampai dengan finish di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri.
Total peserta 300 cyclist yang berasal dari 83 Kota atau kabupaten dan 23 Provinsi yang ada di Indonesia. Mulai dari Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara, Naggroe Aceh Darussalam, NTB, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan
Terlihat juga sejumlah rider dari warga negara asing yang mencicipi sejumlah kuliner dan makanan khas Kabupaten Kediri. “Mereka menikmati nanas Kelud, lalu mencoba sejumlah masakan kuliner produk UMKM lokal,” terang pejabat Sekda, Adi Suwignyo saat menyambut peserta di pintu masuk kawasan wisata Gunung Kelud.
Adapun kegiatan dan rutenya, Sabtu, 3 Desember 2022, start di Balai kota Surabaya pukul. 06.00 WIB, bergerak menuju Pit Stop 1 di Kantor Bupati Mojokerto (47,9KM). Menuju Pitstop 2 di Kantor Kecamatan Pare (107,1KM). Menuju Pitstop 3 di Gedung Teater dan Museum Kelud (146KM).
Menuju finish hari pertama di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri (185KM). Memasuki hari kedua, Minggu 4 Desember 2022 dengan titik kumpul di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri pada pukul 06.00 WIB, bergerak menuju Start KOM & QOM di Depan Kantor Kecamatan Mojo (28,5KM). Selanjutnya menuju finish di Kawasan Wisata Dholo (46 KM).
Kehadiran para rider ini secara khusus disambut orang nomor satu di Kabupaten Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dalam acara Gala Dinner di Ruang Jayabaya Pemkab Kediri. “Ini bagian dari promosi wisata di Kabupaten Kediri, selain kembali menggalakkan olahraga bersepeda. Kami sambut baik acara ini, dan ke depan agar lebih meriah dan jumlah peserta bertambah,” jelas Mas Dhito, sapaan akrab bupati.
Yang menarik, semua peserta sempat berhenti di Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), kemudian menggeluarkan ponsel masing-masing. Rupanya, belum puas berfoto di kawasan Gunung Kelud. Mereka juga mengabadikan diri foto di depan monumen.
editor : Nanang Priyo Basuki