KEDIRI – Pernyataan tegas disampaikan Nugroho mewakili Pengurus Perguruan Persaudaraan Setia Hati (PSHT) Kabupaten Kediri – Pusat Madiun. Bahwa rilis resmi dikeluarkan Humas Polres Kediri kemudian ditayangkan di sejumlah media, adalah tidak benar.
Bahwa pertemuan sejumlah perwakilan perguruan silat digelar kemarin. Dihadiri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto lebih pada persoalan pada kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kediri.
Hal ini juga dibenarkan plt Ketua KONI Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Pranata saat dikonfirmasi Selasa (06/08).
“Pertemuan lebih pada surat keputusan telah dibuat Pengurus IPSI. Bahwa secara keanggotaan PSHT Pusat Madiun justru telah lama menjadi anggota IPSI di Kabupaten Kediri. Bukan malah sebaliknya sesuai kabar berita beredar,” tegasnya.
Atas tayangnya berita tersebut, Mas Nunung demikian sapaan akrab Wakil Ketua PSHT Kabupaten Kediri – Pusat Madiun pada Senin malam kemudian mendatangi Mapolres Kediri.
“Memang benar, saya tadi malam langsung meluncur ke Pare dan bertemu langsung Bapak Kapolres Kediri. Saya sampaikan kabar beredar bersumber dari Humas Polres Kediri adalah tidak benar alias hoax,” tegasnya.
Ditambahkan Mas Nunung, pihaknya menyampaikan permintaan maaf redaksi kediritangguh,co atas kesalahpahaman yang terjadi.
“Setelah kami telusuri dari sejumlah sumber dan kami lakukan konfirmasi langsung ke Kapolres. Ternyata yang membuat dan mengedarkan berita tersebut pihak Polres,” tegasnya.
Lalu langkah selanjutnya bakal ditempuh PSHT Pusat Madiun? “Saya minta semua berita di take down. Sekarang kita tunggu niat baik dari Polres, apakah akan membuat permintaan maaf secara terbuka. Jujur saya sempat emosi tadi malam, hingga muncul ucapan hitamkan Polres Kediri,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Humas Polres Kediri mengeluarkan rilis terkait kegiatan Kapolres Kediri bersama Bupati. Naskah berita beserta foto ini kemudian dikirimkan ke group whatsapp dikelola Humas Polres Kediri bernama Given Pare.
Kasi Humas AKP Sriati langsung meminta maaf atas kejadian ini dan memohon agar berita diturunkan. “Minta tolong untuk di take down, ini kesalahan kami karena faktor usia,” ucapnya pada Selasa dini hari.
editor : Nanang Priyo Basuki