KEDIRI – Menanggapi sempat terjadi aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Nusantara PGRI (UNP PGRI) Kediri terkait dugaan mangkraknya pembangunan Gedung Cakrawala Mandala. Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP PT) PGRI Kediri, Yuli Sulaksono, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (06/05) memastikan. Bahwa pembangunan berjalan dan kini telah mencapai sekitar 70 persen,
“Pembangunan gedung ini berjalan. Sekarang sudah tahap arsitektur dan mekanikal elektrikal. Targetnya bisa selesai sekitar Oktober atau November. Kurang finishing itu memang tahap yang paling rumit,” jelas Yuli.
Ia menegaskan bahwa proyek tersebut tidak bisa disebut mangkrak. “Kalau disebut mangkrak, itu biasanya tahunan. Ini hanya sempat terhenti sekitar empat bulan. Ya dibesarkan-besarkan saja.Karena ya kita harus nafas juga karena penyesuaian keuangan,” imbuhnya.
Yuli menanggapi demo mahasiswa UNP yang menyampaikan 3 tuntutan, terkait transparansi pembangunan gedung kini mangkrak, peningkatan fasilitas mahasiswa serta dana kemahasiswaan sebagai sikap positif yang dilakukan mahasiswa.
“Mungkin kan pengen orang-orang itu langsung dilanjutkan. Kalau langsung dilanjutkan, kita harus mengatur waktu, mengatur uang,” imbuh Yuli.
Yuli juga menjelaskan bahwa pembiayaan pembangunan berasal dari dana UKT mahasiswa yang masuk ke yayasan sekitar 70 persen, dan sisanya 30 persen tersalurkan ke program KIP Kuliah. Karena keterbatasan dana, yayasan harus cermat dalam pengelolaan, agar tidak mengorbankan biaya operasional Tridharma perguruan tinggi lainnya seperti gaji dosen dan kegiatan akademik.
Terkait tuntutan mahasiswa soal minimnya fasilitas umum seperti mushola, Yuli mengatakan bahwa pembangunan fasilitas tersebut akan dilakukan secara bertahap.
“Kita bukan lembaga keuangan. Semua perlu perencanaan dan disesuaikan dengan kondisi keuangan,” ujarnya.
Yayasan juga menegaskan bahwa transparansi keuangan dan pembangunan akan dijamin melalui audit publik tahunan yang dapat diakses oleh seluruh pihak termasuk LLDIKTI.
“Audit publik itu pasti kita terbitkan. Jadinya kita terbitkan setahun sekali. Itu ada. Semua berhak membaca. Silahkan aja. Bahkan itu kita serahkan kepada LLDikti. Kan semuanya harus di audit,” ungkapnya.
Pihaknua berharap pembangunan gedung ini segera rampung dan dapat beroperasi sebagai ruang perkuliahan.
“Ayo kita bersama-sama membangun gedung ini dan mendukung pembangunan. Jangan sampai kita rusak atau kita menghambat. Harapan saya sesuai dengan scedule. Sekitar bulan Oktober. Bulan Oktober sudah jadi. Dan bisa kita nikmati bersama,” tutupnya.
Jurnalis : Neha Hasna Maknuna