KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), selama dua hari ini. Melaksanakan kegiatan kajian konservasi koleksi bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XI Trowulan Mojokerto. Hasil kajian ini ditindaklanjuti oleh para juru pelihara koleksi yang ada di Museum Airlangga.
Tujuannya, jelas Zachrie Ahmad, S.SOS, MM selaku Kepala Disbudparpora, agar benda-benda bersejarah ini bisa terjaga dan bisa dilihat oleh generasi selanjutnya. Perlu diketahui bahwa museum milik Pemerintah Kota Kediri, berada di kawasan Wisata Goa Selomangleng, memiliki 355 benda bersejarah.
Benda tersebut berbentuk terdiri arca, koleksi tembaga kuningan, alat transportasi jaman dulu, alat upacara adat, keris, fosil, alat tukar jaman dulu seperti jojor, dan naskah kuno.
“Dalam proses konservasi pembersihan ada beberapa hal yang menjadi kendala. Seperti misalnya, terdapat kerak yang membandel di bagian batu purbakala dan noda di besi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas kebersihan,” jelasnya, Senin (11/12).
Pembersihan Cairan Khusus
![](https://kediritangguh.co/wp-content/uploads/2023/12/11-benda.jpeg)
Setelah dilakukan konservasi oleh tim BPK selama satu hari penuh di Minggu kemarin. Selanjutnya atas rekomendasi yang diberikan, dijadikan dasar melakukan pembersihan pada benda bersejarah ini.
Sejumlah Juru Pelihara Museum Airlangga yang turut melakukan pembersihan mengakui. Tantangan yang berat pembersihan yakni pada benda logam. Dibutuhkan cairan khusus dengan intensitas komposisi berbeda-beda agar hasilnya maksimal
“Satu atau dua bulan baru pembersihan. Jika pada logam melihat tingkat noda dan kerak. Untuk perawatan pada kayu dan logam serta kertas berbeda. Perawatan paling sulit adalah logam dan takaran bahan kimia untuk setiap logam juga berbeda-beda,” ungkap mereka.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki