KEDIRI – Terkait potensi terjadinya defisit anggaran mencapai 200 miliar lebih, di tubuh Pemerintah Kabupaten Kediri, bakal dilakukan rasionalisasi. Diantaranya, perjalanan dinas, anggaran makan minum dan honorarium. Hal ini disampaikan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana disela sidak jamban tradisional di wilayah Kecamatan Ringinrejo, Rabu kemarin.
Adanya sejumlah kegiatan rapat, hingga total menelan anggaran mencapai 1 miliar. Kemudian anggaran untuk makan minum (mamin) mencapai 100 juta pada kegiatan tertentu.
Rupanya telah menjadi perhatian khusus Bupati Kediri dan selama ini berusaha menahan diri agar tidak marah kepada sejumlah kepala dinas.
“Bahwa kita sedang melakukan rasionalisasi, akan kita batasi melakukan perjalanan dinas. Anggaran untuk makan minum juga dibatasi termasuk honorarium harus dibatasi. Jadi pertimbangan kita, agar potensi defisit anggaran tidak terjadi. Bila terjadi gagal bayar, maka akan terjadi chaos,” ungkap Mas Dhito, sapaan akrab bupati.
Bahwa perencanaan kegiatan, menjadi catatan khusus orang nomor satu di Kabupaten Kediri dalam menggerakan roda pemerintahan. “Perencanaan kegiatan menjadi kunci dalam pemerintahan. Mumpung ada kepala dinas di sini, tolong perjalanan dinas dan mamin dipotong. Kabupaten kita berpotensi Silpa-nya besar, yang ada malah potensi defisit anggaran 200 miliar lebih,” imbuhnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti editor : Nanang Priyo Basuki