KEDIRI – Kejuaraan Bulutangkis Bupati Cup 2023 kembali digelar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Kediri. Dimulai 5 hingga 8 November bertempat di GOR Wijaya Kota Kediri. Ada 3 kategori yang diperlombakan, dengan memperebutkan hadiah total Rp. 40 juta rupiah.
“Tahun ini ada 3 kategori, kita utamakan antar desa. Ada kategori antar desa minimal umur 43 tahun diikuti 64 pasang, dewasa bebas 19 pasang dan bebas bon 45 ada 12 pasang. Dari kategori bebas dewasa ada peserta dari Malang dan Tulungagung. Sementara antar desa khusus yang ber-KTP Kabupaten Kediri,” jelas Seno Hargo Winardi, ketua pelaksana acara dikonfirmasi Senin (06/11).
Kategori antar desa dengan minimal umur 43 rupanya memiliki alasan tersendiri. Mengapa? kategori ini ditujukan untuk memperat silaturahmi antar desa dan memberi wadah para pecinta bulutangkis yang sudah berumur. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PBSI Kabupaten Kediri, Pendiwan yang turut menyaksikan jalannya kejuaraan.
“Kita ingin menggelorakan bulu tangkis di seluruh desa. Peminat bulutangkis di desa itu bukan hanya atlet yang berusia muda. Tapi banyak juga kita lihat di desa desa itu yang bermain yang dewasa dewasa, bapak-bapak. Kalau kita buat antar desa tanpa umur nanti pasti yang daftar yang muda, yang tua merasa bukan lagi arena nya. Yang kita lihat sekarang bapak-bapak yang bermain memang peminat dan penggila bulutangkis. Hal ini membuat silaturahmi dan semangat antar desa itu jadi kuat,” ungkapnya.
Pendiwan menambahkan, berharap Pemerintah Kabupaten Kediri akan membangun lapangan bulutangkis yang memiliki fasilitas memadai.
“Harapan kami di Kabupaten Kediri ada lapangan yang merepresentasikan. Kita di GOR Wijaya masih sewa. Sementara di Kabupaten Kediri belum ada lapangan yang layak. Namun kami sudah membicarakan ini dengan Mas Bup (Bupati, red) dan beliau sudah mempersiapkan gedung serbaguna,” imbuhnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki