KEDIRI – Upaya pemulihan pasca bencana alam yang melanda wilayah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, terus dikebut. Sejak Sabtu (17/5), berbagai unsur seperti personel TNI dari Kodim 0809 Kediri, Polres Kediri Kota, BPBD, relawan, hingga perguruan pencak silat dikerahkan untuk membantu pembersihan dan pemulihan sejumlah desa yang terdampak banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem sehari sebelumnya.
Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Dandim 0809 Kediri, melalui Pasi Intel Kapten Inf Johar Mustofa menjelaskan, tim dibagi ke sejumlah titik untuk mempercepat proses pembersihan jalan dan rumah warga. Sasaran utama tersebar di empat desa: Petungroto, Ngetrep, Pamongan, dan Blimbing.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji melalui Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, menyebut bencana terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur kawasan tersebut pada Jumat (16/5). Dampaknya cukup serius: 13 rumah mengalami kerusakan, mulai dari dinding retak hingga roboh total. Selain itu, 16 titik akses jalan desa tertutup longsor dan pohon tumbang, memutus konektivitas warga.
Salah satu kerusakan terparah dialami Painem (75), warga Desa Petungroto. Rumahnya hancur total, dengan estimasi kerugian mencapai Rp100 juta. Sejumlah warga lainnya terpaksa mengungsi karena rumah mereka tidak lagi aman untuk ditempati.
Di Desa Blimbing, banjir lumpur akibat luapan Sungai Bruni menambah daftar kerusakan. Yang paling tragis, seorang warga bernama Tekad (70) hilang terseret arus bersama 11 ekor kambing miliknya. Dapur rumah dan kandang kambingnya ikut hanyut terbawa banjir. Hingga saat ini, tim BPBD bersama aparat desa masih melakukan pencarian korban.
Sementara di Desa Ngetrep, longsor memutus akses jalan utama yang menghubungkan desa itu dengan Petungroto. Beberapa titik di Dusun Mberuk dan Tumpak Pelem juga lumpuh total karena tertutup material longsor, membuat kendaraan tidak bisa melintas.
Kondisi serupa juga dialami warga Desa Pamongan. Rumah milik Maria Girsang (36), warga RT 06/RW 02, rusak cukup parah setelah bagian samping rumah yang dijadikan kamar roboh akibat tertimpa longsoran dari tebing belakang rumah.
Menanggapi kondisi ini, Dandim 0809 menghimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Ia memastikan bahwa TNI, Polri, dan seluruh elemen terkait akan terus bersinergi dalam proses evakuasi, pembersihan, dan pemulihan infrastruktur serta hunian warga.
Bencana yang sering melanda di wilayah Kecamatan Mojo menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap mitigasi bencana, terutama di daerah rawan longsor dan banjir. Pemerintah daerah diharapkan tak hanya reaktif dalam merespons kejadian, tetapi juga lebih aktif dalam upaya pencegahan mulai dari pemetaan risiko, edukasi warga, hingga penguatan infrastruktur penanggulangan bencana.
jurnalis : Riza Husna Silfiyya - Nanang Priyo Basuki