KEDIRI – Keberadaan proyek pembangunan saluran irigasi berada di belakang Gedung SKSK PT. Gudang Garam .Tbk menuai protes. Pada Sabtu sore sejumlah petani dengan terpaksa menutup akses jalan, agar kendaraan milik kontraktor tersebut tidak bisa masuk. Puncaknya Minggu pagi, mereka kembali berkumpul hingga kemudian ada kata sepakat.
“Jadi begini bahwa nasib petani ini berhubungan dengan pihak PT. GG. Kendalanya saat dimulai ada pengurukan di utara. Perbatasan lahan tanah bengkok Dandangan, Bengkok Banjaran dan tanah pribadi milik petani. Pengurukan meluber hingga menutup saluran irigasi, akhirnya sawah ditanam padi. Seharusnya kurang dua bulan panen jadi terendaam,” ucap Ganang, mewakili petani.
Selain air meluap ke lahan mengancam hasil panen, disinyalir juga membawa limbah dan berimbas para petani mengaku terkena penyakit kulit. “Memang lahan tersebut milik Gudang Garam. “Namun kami berharap ada kemanusian, tidak diuruk dulu apalagi truk yang melintasi berukuran cukup besar. Dikuatirkan jalan akan rusak,” terusnya.
Sejumlah petani membenarkan atas proyek yang mengancam nasib mereka. Apalagi dikuatirkan lagi jika hujan tiba. Maka air pasti akan meluber dan masuk ke lahan sawah. Bahkan bila kasus ini tidak segera diselesaikan, para petani mengancam akan melaporkan hal ini kepada pemerintah pusat.