KEDIRI – Berada pada level 1 PPKM, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kini fokus memulihkan ekonomi dengan penerapan protokol kesehatan. Operasi Non Yustisi menjadi salah satu cara digunakan Pemerintah Kota Kediri. Demi mendorong masyarakat tertib menggunakan masker untuk mencegah munculnya kasus baru.
Wali Kota menegaskan, saat ini masyarakat Kota Kediri belum bisa aman dari virus Covid-19. Bahkan harus waspada dengan gelombang ketiga. Oleh karenanya Pemkot Kediri akan terus mengingatkan masyarakat tentang 5M. “Saat ini Pemkot Kediri fokus pada percepatan pemulihan ekonomi, namun kita tidak mengesampingkan faktor keamanan dan kesehatan,” ujar Mas Abu sapaan akrabnya.
Mas Abu juga menyampaikan, sebagai langkah antisipasi gelombang 3 Covid-19, beberapa hal telah disiapkan. salah satunya yang telah berjalan yaitu melaksanakan vaksinasi lansia dan remaja. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pertemuan tatap muka terbatas (PTMT) juga terus dilakukan.
“Antisipasi di hilir yang sudah kita lakukan yaitu menyiapkan tempat tidur dan sarana faskes. Namun di hulu, kami masyarakat Kota Kediri tentu harus saling menjaga satu dan yang lain dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Lukmono menuturkan masyarakat cenderung mulai abai dengan penggunaan masker. “Saat giat stasioner, memang relatif baik. Namun saat mobiling, masyarakat mulai ada kecenderungan abai saat di tempat umum,” ujar Eko.
Sampai saat ini Satpol PP terus melakukan sosialisasi Perda dan operasi, baik di jalan raya, pasar tradisional, dan area yang berpotensi kerumunan. Ditambah dengan penegakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang ada di pusat perbelanjaan di Kota Kediri.