KEDIRI – Patroli skala besar digelar malam ini, diawali dari Halaman Balai Kota Kediri. Disampaikan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, bahwa penerapan PPKM Darurat ini sebenarnya mengejutkan bagi semua pihak. Namun mengacu kenaikan kasus dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, semoga ini upaya pencegahan.
Hadir dalam kegiatan ini, Wali Kota Abdullah Abu Bakar, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi .S .Ik, Dandim 0809 Letkol Inf. Ruly Eko Suryawan, Kajari Sofyan Selle, S.H., M.H, Ketua Pengadilan Negeri Maulia Martwenty Ine, SH. ,MH. Dan Ketua DPRD H. Agus Sunoto Imam. Adapun rute ditempuh, dari Balai Kota, Jl. Dhoho – Jl. Patimura – Jl. PK Bangsa – Jl. Joyoboyo – Simpang empat Baruna – Alun-alun – Jl. Yos Sudarso – Jl. Diponegoro.
“PPKM darurat cukup mengejutkan, namun membaca data kita miliki, baik kota atau sekitaran Kota Kediri penuh terus. Kenaikan kasus sangat tinggi maka diputuskan keselamatan adalah hukum tertinggi. Mungkin banyak yang tidak suka, namun ini demi penyelamatan. Bila tidak dibatasi, dalam satu hari rumah sakit bisa penuh,” ucap Wali Kota, Senin (05/07).
Bahwa tujuan pemadaman lampu untuk membatasi mobilitas warga di luar rumah. Dijelaskan Abdullah Abu Bakar, pihaknya tidak ingin dikira pemerintah abai. “Kami juga harus menerima masukan dari yang setuju. Apalagi virus yang saat ini Varian Delta, penyebarannya sangat cepat,” imbuhnya.
Lalu bagaimana dengan take away? Wali Kota menegaskan tetap diberi akses jalan oleh pasukan gabungan terlibat. “Baik siang hari tetap boleh jualan namun jangan makan di tempat. Bapak-bapak polisi, satpol dan Kodim tetep akan memberikan akses jalan untuk orang yang take away. Kita tutup untuk mengurangi dampak,” terangnya.
Penulis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki