KEDIRI – Sejumlah kutipan dawuh KH. Douglas Thoha Yahya, saat pengajian rutin digelar Jumat (28/10) malam. Bertempat di Langgar Kulon Kelurahan Jamsaren Kecamatan Kota Kediri. Diantaranya, perempuan diciptakan dari tulang yang bengkok, kalau diluruskan dengan keras akan patah, jika tidak diluruskan akan terus bengkok. Kemudian diingatkan jika Alloh itu maha suci, maka saat menghadapNya agar dalam keadaan menjaga wudlu.
Juga disinggung terkait lahirnya Hari Santri, ketika Mbah Hasyim Asyari disambati Soekarno dan Hatta ketika Belanda membonceng Tentara Sekutu untuk kembali menjajah Indonesia. Juga ada kelompok-kelompok tidak setuju adanya Piagam Jakarta, apabila dipaksa kuatir terbelah menjadi timur dan barat.
Terkait Sumpah Pemuda, Gus Lik demikian sapaan akrabnya, menyampaikan bagaimana pelajar-pelajar Indonesia. Pada 28 Oktober 1928 melakukan Sumpah Pemuda menuju kemerdekaan. “Maka kita harus doakan orang-orang yang berjasa bagi negeri karena kita hanya pemakan jasa mereka,” ungkapnya.
Selain itu, Gus Lik menginggatkan untuk selalu berdoa, menjaga adab dan menjaga Iman. Dia pun mengajak para jamaah agar juga berkeliling melihat lingkungan atas keberadaan madrasah dan tempat ibadah. Karena ini juga bagian dari Jihad, melihat keadaan tetangga serta mendoakan.
Terkait pengguna handphone kian marak, Gus Lik menyampaikan telah terjadi potensi pergeseran iman. “Bahwa musuh kita sekarang tidak kelihatan, dunia maya yang bisa menggeser iman. jangan sampai kita sangat bergantung pada handphone. Sampai kita lupa memikirkan orang-orang yang kita cintai. Namun justru berangan-angan ingin memiliki sesuatu,” jelasnya.
Sebelum menutup pengajian, Gus Lik kembali menginggatkan untuk selalu menjaga iman kepada Allah dan menjadi manusia yang bermanfaat kepada orang lain. “Jangan dengan ucapan mulut menjadi menyakiti dan mengantisipasi terjadinya kejahatan,” imbuhnya.
Editor : Nanang Priyo Basuki