KEDIRI – Kejuaraan pencak silat bertajuk Dandim Cup II kembali digelar di GOR Joyoboyo Kota Kediri, dimulai hari ini (20/12) hingga 22 Desember. Dengan diikuti 1.790 peserta dari berbagai perwakilan perguruan se eks-Karesidenan Kediri.
Ajang ini mempertandingkan empat kategori usia, yaitu usia dini, pra-remaja, remaja, dan dewasa. Upaya preventif dilakukan panitia untuk memastikan jalannya acara berlangsung aman dan kondusif, mengingat potensi rivalitas antar perguruan.
Ketua Panitia Dandim Cup II, Agung Sediana, menegaskan. Bahwa kejuaraan ini bernaung di bawah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan menekankan pentingnya menjaga sportivitas.
“Sebelum pertandingan dimulai, kami sudah melakukan rapat koordinasi dan technical meeting bersama wasit, juri, serta panitia. Kami tegaskan bahwa ini konteksnya IPSI, bukan perguruan. Oleh karena itu, dilarang menggunakan atribut perguruan selama pertandingan,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, panitia melarang penggunaan atribut, bendera, maupun banner perguruan. Selain itu, hanya atlet dan official yang diizinkan hadir, sementara anggota perguruan lainnya dari luar wilayah Kediri dilarang datang. “Ini demi menjaga situasi tetap kondusif dan menghindari kericuhan,” tambah Agung.
Sebanyak enam perguruan di bawah naungan IPSI turut serta dalam kompetisi ini. Mereka bersaing untuk memperebutkan gelar juara sekaligus membuktikan bahwa olahraga tradisional ini mampu mempererat tali persaudaraan tanpa memandang latar belakang perguruan.
“Dandim Cup ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi wadah pengembangan budaya pencak silat. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat keberadaan pencak silat di kalangan generasi muda,” pungkas Agung.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan