KEDIRI – Seiring masa pandemi seakan tanpa batas waktu, menjadikan Yuwono, warga Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren kewalahan melayani order. Dia merupakan pemilik usaha Jamu Herbal Wahyu Alam. Atas keahlian didapat secara otodidak ini, rumahnya tidak pernah sepi dari orang berobat.
Terlihat Jumat kemarin, puluhan pasien menunggu satu persatu untuk berkonsultasi dan membeli jamu herbal hasil racikannya. “Saya menggeluti ini sejak tahun 1995. Awalnya pencinta alam setiap naik gunung, kita membawa tanaman langka dan obat. Akhirnya tahun 2000, koleksi banyak akhirnya memberanikan diri meracik jamu,” jelasnya.
Awal meracik juga pengalaman dari para ibu-ibu pembuat jamu sering ditemui. Cara mengidentifikasi manfaat sejumlah tanaman, didapatkan dari catatan orang tuanya. Tingginya permintaan, kini Yuwono memiliki tiga lokasi kebun toga yang dipenuhi sejumlah tanaman manfaat.
“Akhirnya kita punya kebun sendiri, selain di Banaran, ada di kawasan Kelud yaitu hutan obat seluas 25 hektar dan di Kademangan Blitar di atas bukit seluas 50 hektar. Kini tidak ada masalah, mau berapapun permintaan bisa layani karena stok bahan punya sendiri. Bila permintaan banyak, pesan dulu 2 hingga 3 hari. Pemakaian jenis instan mampu bertahan selama 4 bulan,” terangnya.
Kapsul Sambiloto – Pegagat Jamu Covid
Sejumlah jenis penyakit berhasil diobati meski sebenarnya ini adalah pengobatan alternatif. “Penyakit kan obat patennya tidak ada, tapi kita berdasarkan sesuai karakter seseorang. Makanya kita buat jamu, asam urat, darah tinggi, kencing manis hingga penyakit komplikasi,” ujarnya
Jamu herbal produknya ini, bisa dinikmati semua kalangan termasuk anak-anak hingga orang dewasa. “Racikannya memang sangat disukai, karena pengakuan mereka rasanya enak terdiri dari Empon-Empon, Kunyit, Temulawak, Jahe, Serai Hitam kemudian Kayu manis dan Akar Gingseng. Saya kira dari anak kecil sampai orang tua suka,” tambahnya.
Untuk meningkatkan kemampuannya, diapun beberapakali mengikuti pelatihan digelar Dinas Kesehatan terkait tanaman herbal. Bahkan Minggu lalu, dia mengaku kedatangan perwakilan dari WHO. “Kehadirannya pesan Kapsul Sambiloto dan Pegagat untuk pencegahan dan pengobatan Covid,” imbuhnya. Harga jamu yang dijual pun terbilang murah, dengan harga Rp. 70 ribu, maka mendapatkan 2 liter. Bagi yang berminat bisa menghubungi nomor 0812-1666-9727.
Penulis : Yusril Ihsan Editor : Nanang Priyo Basuki