KEDIRI – Terkait permasalahan bantuan sosial sempat memunculkan sejumlah permasalahan, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto mengambil inisiatif. Mengundang para pengurus dan kader Partai PDI Perjuangan wilayah Daerah Pemilihan VI Kabupaten Kediri. Hadir sebagai narasumber, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana, Sabtu (30/04) bertempat di Balai Desa Wonoasri Kecamatan Grogol.
Dalam acara berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat, Dyah Saktiana dihadapan ratusan undangan menyampaikan agar membantu program Pemerintah Kabupaten Kediri dalam penyaluran bantuan sosial. “Bahwa segala bentuk aturan bantuan sosial telah ada aturannya dan selalu dalam pengawasan Aparat Penegak Hukum. Salah satu bentuk bantuan disalurkan melalui anggota dewan, merupakan wujud membangkitkan ekonomi,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Dodi Purwanto yang juga menjabat Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menyampaikan ucapan permintaan maaf. Disampaikan secara langsung ditujukan kepada para pengurus dan seluruh kader atas keterbatasan waktu dirinya untuk bertemu.
Dodi Banteng : Ijinkan Saya Minta Maaf
“Ijinkan saya meminta maaf karena waktu ketemu menjadi berkurang atas amanah diberikan partai sebagai ketua dewan. Namun saya selalu berusaha memberikan perhatian khusus bila ada permasalahan membutuhkan penangganan segera. Seperti kasus di Kalipang Grogol dan Bulusari Tarokan, bersama Bapak Kapolres Kediri Kota, terjun langsung ke lokasi. Pelaku pengerusakan di Bulusari kini telah dikirim ke RSJ Lawang,” terang Dodi Purwanto.
Sebelum menutup acara, politisi senior PDI Perjuangan ini menyempatkan memberikan perumpamaan manusia harus seperti kupu-kupu. “Namun ini kupu-kupu saja, jangan ditambahi ‘malam’,” ucapnya disambut geer undangan yang hadir. Bahwa bila manusia meniatkan diri melakukan ibadah, seperti kisah hidup kupu-kupu.
“Saat masih berasal dari ulat, nasibnya disia-siakan bahkan ada yang merasa risih atau geli. Bahkan oleh para petani ini dianggap hama, hingga terpaksa dimatikan dengan cara disemprot karena dianggap menggangu tanaman. Perumpaan bertobat seperti kepompong, meski berusaha menutup diri dan ditutup pengaman itupun, masih diganggu apalagi oleh anak-anak. Seperti saat ini bagi yang berpuasa saja masih diganggu, namun setelah berubah menjadi kupu-kupu terlihat indah menghiasi dunia,” ungkapnya.
Sebelum acara ditutup, secara pribadi Dodi Purwanto menyampaikan bingkisan kepada puluhan anak yatim piatu. Selain itu menyampaikan amanah beras ratusan paket dari Ketua DPR RI, Puan Maharani kepada seluruh undangan yang hadir serta warga kurang mampu di wilayah Grogol, Tarokan dan Banyakan.