KEDIRI – Dalam rangka mengedepankan faktor keamanan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali akan melakukan perbaikan Jembatan Semampir yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2025. Oleh karena itu, guna mendukung kegiatan tersebut serta menindaklanjuti hasil Rapat Pembahasan Rencana Penutupan Jembatan Semampir.
Pemerintah Kota Kediri bersama jajaran dinas terkait menggelar Rakor Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dalam Rangka Pengujian Pembebanan, Rencana Pemortalan, dan Penggantian Jembatan Semampir Kota Kediri, Selasa (15/10) di Ruang Rapat Kilisuci Pemkot Kediri.
Kegiatan tersebut turut dihadiri BPPJN Jawa Timur-Bali, Ketua DPRD Kota Kediri, Dinas Perhubungan Kota Kediri, Dinas PUPR Kota Kediri, UPT Terminal Tamanan, Polres Kediri Kota, serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri.
Bagus Alit, Sekretaris Daerah Kota Kediri menjelaskan upaya perbaikan tersebut perlu dilakukan lantaran jembatan yang telah berusia 32 tahun itu mengalami defleksi yang melebihi batas maksimal.
“Berdasarkan laporan, Jembatan Semampir mengalami defleksi lebih dari 1/800 l, dikhawatirkan kalau kendaraan besar melintas di situ akan terjadi musibah. Oleh sebab itu atas dasar keamanan pemerintah melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali akan memperbaiki Jembatan Semampir,” terangnya.
Sebelum dilakukannya perbaikan, terlebih dahulu akan melakukan uji pembebanan yang mengharuskan penutupan total pada Jembatan Semampir. Uji pembebanan jembatan atau loading test tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 21 s.d. 27 Oktober 2024.
Selanjutnya, dilakukan pemortalan atau pembatasan kendaraan khusus untuk bus dan angkutan barang pada minggu ke-4 Bulan Oktober 2024 s.d. Maret 2025. Kemudian dilakukan penutupan total pada Bulan Maret 2025.
Dalam kesempatan bersamaan, Didik Catur, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri menyampaikan bahwa untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas selama dilakukannya pembatasan kendaraan Jembatan Semampir.
“Sebelum dilakukan pembatasan kendaraan, kami sudah mempersiapkan rambu-rambu alternatif pengalihan arus dan road barrier. Di samping itu juga mengusulkan marka ke BPTD sebagai dampak penutupan Jembatan Semampir,” tandasnya.
Berikut ini daftar jalur yang dapat dilalui bus dan angkutan barang:
Surabaya – Tulungagung :
Jl Mayor Bismo – Jl. Mayjend Sungkono – Jl. Diponegoro – Jl. Hasanudin – Jl. Teuku Umar – Jl. Ahmad Yani – Jl. Letjend Suprapto – Jl. DI. Panjaitan – Jl. Kapten Tendean – Jl. Supersemar – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Sersan Suharmaji – Tulungagung
Tulungagung – Kertosono – Surabaya :
Tulungagung – Jl. Sersan Suharmaji – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Super Semar – Jl. Kapten Tendean – Jl. Letjen Supratman – Jl. MT Haryono – Jl. Brigjen Katamso – Jl. PB Sudirman – Jl. Yos Sudarso – Jl. Mayjend Sungkono – Jl. Mayor Bismo – Surabaya
Tulungagung – Pare – Surabaya :
Tulungagung – Jl. Sersan Suharmaji – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Super Semar – Jl. Kapten Tendean – Jl. DI Panjaitan – Jl. Imam Bahri – Jl. Raya Tugu Rejo – Simpang Lima Gumul – Jl. Raya Kediri Pare – Pare – arah Surabaya
Kediri/Tulungagung – Nganjuk :
Jl. Sersan Suharmaji – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Super Semar – Jl. Kapten tendean – Jl. Letjend Supratman – Jl. MT Haryono – Jl. Brigjen Katamso – Jl. Bandar Ngalim – Jl. Agus Salim – Jl. Semeru – Jl. Dr. Sahardjo – Jl. Suparjan Mangunwijaya – Jl. Ahmad Dahlan – Jl. Gatot Subroto – Jl. Sersan Bahrun – Nganjuk
Nganjuk – Kediri/Tulungagung :
Nganjuk – Jl. Sersan Bahrun – Jl. Gatot Subroto – Jl. Ahmad Dahlan – Jl. Suparjan Mangunwijaya – Jl. Dr. Sahardjo – Jl. Semeru – Jl. Agus Salim – Jl. Bandar Ngalim – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Sersan Suharmaji – Tulungagung
Melalui upaya tersebut diharapkan proses pembangunan Jembatan Semampir dapat berjalan dengan lancar, dan bisa menjadi penghubung mobilitas masyarakat.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri