KEDIRI – Di balik gemerlap prestasi SMAN 2 Kediri, berada di Jalan Veteran Kota Kediri, berdiri kokoh sosok pemimpin yang tak hanya cakap mengatur roda manajemen. Namun juga menyentuh hati dalam memimpin, beliau adalah Drs. H. Sarbawa, M.Pd.
Lelaki kelahiran Nganjuk ini adalah potret utuh seorang pendidik sejati. Ia memimpin dengan kebijaksanaan, mengayomi dengan kasih, dan menginspirasi dengan keteladanan.
Langkah panjang Sarbawa dalam dunia pendidikan dimulai dari SMA Negeri 2 Nganjuk. Jalan hidup kemudian menuntunnya ke Universitas Jember, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Sejarah. Sebuah “kesalahan kecil” dalam pemilihan jurusan justru membuka gerbang pengabdiannya yang tak pernah usai di dunia guru.
“Saya sudah mulai mengajar sejak masih kuliah,” kenangnya.
Tentang masa-masa awal menjadi guru di SMA Islam Dukuhmencek, Jember. Dari sana, cintanya pada profesi ini kian tumbuh.
Kariernya menjulang perlahan namun pasti saat menjadi tenaga pengajar di berbagai sekolah di Nganjuk, hingga dipercaya memimpin SMA Muhammadiyah 3 Warujayeng sejak 1992. Tahun 1995, status PNS mengantarkannya ke SMA Negeri 1 Purwoasri, Kediri, di mana ia menempati hampir semua posisi mulai wakil kepala sekolah, Humas, Bidang Kesiswaan, Bidang Kurikulum, hingga Bidang Sarpras.
Sarbawa tak berhenti belajar. Di tengah kesibukannya, ia meraih gelar magister di bidang Teknologi Pembelajaran dari Universitas Adi Buana Surabaya pada 2005. Lulusan ini memperkuat kapasitasnya sebagai pendidik yang berpikir sistematis dan visioner.
Langkah besar sebagai kepala sekolah negeri dimulai pada 2011, lalu berpindah ke SMA Negeri 1 Plemahan, SMAN 1 Wates, dan SMAN 2 Pare. Tahun 2023 menjadi puncak kepercayaan, saat ia ditunjuk merangkap dua amanah sekaligus: sebagai Plt Kepala SMAN 2 Pare dan SMAN 2 Kediri. Pada Oktober tahun itu, ia resmi dilantik sebagai nahkoda utama di SMAN 2 Kediri.
“Memimpin sekolah itu bukan hanya soal administrasi dan strategi, tapi juga menyangkut hati. Kita harus adil, bijak, dan mampu mendengar setiap suara,” ujarnya penuh makna.
Di bawah sentuhannya, SMAN 2 Kediri menjelma menjadi sekolah berprestasi. Tahun ini, 125 siswa diterima melalui SNBT dan 62 lainnya melalui SNBP dimana dua di antaranya menembus Universitas Pertahanan, sebuah capaian langka di dunia pendidikan.
Kesuksesan ini bukan datang dari angin lalu. Sarbawa membentuk tim pendamping khusus untuk seleksi perguruan tinggi. Terdiri gabungan guru BK, wali kelas, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, yang mendampingi siswa sejak awal, memastikan mereka memilih jalur realistis sekaligus strategis.
Tak hanya unggul secara akademik, SMAN 2 Kediri juga bersinar di kancah non-akademik. Dari karya ilmiah, olahraga, hingga seni budaya, para siswa aktif berlaga di berbagai kompetisi hingga tingkat nasional, mencetak juara demi juara.
Bagi Sarbawa, prestasi bukan semata angka. Ia bermimpi mencetak generasi yang tak hanya cerdas, tapi juga berintegritas, berakhlak, dan peduli.
“Pendidikan adalah tentang membentuk manusia seutuhnya. Kami ingin murid-murid kami tumbuh sebagai pribadi yang cerdas, beretika, dan peduli sesama. Itulah bekal mereka di masa depan,” pungkasnya.
Di tengah derasnya tantangan zaman, SMAN 2 Kediri tak hanya berdiri tegak, ia berlari kencang di bawah komando pemimpin berhati emas. Sarbawa adalah contoh nyata bahwa pendidikan yang menyentuh hati adalah pendidikan yang mengubah hidup.
jurnalis : Anisa Fadila