KEDIRI – DPRD Kabupaten Kediri kembali menggelar agenda tahunan diskusi tematik bersama organisasi wartawan dengan tema “Bersama Media Merawat Bhinneka Tunggal Ika”. Adapun narasumber dihadirkan para pimpinan organisasi media di Kediri.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Dodi Purwanto menjelaskan. Bahwa agenda ini menjadi sangat penting, karena pada dewasa ini kultur kebhinnekaan di masyarakat mulai luntur. Sehingga diperlukan diskusi dan diinformasikan oleh media.
“Terkait dengan agenda hari ini ialah diskusi rutin tiap tahun temanya adalah media merawat Bhinneka Tunggal Ika. harapan kami ialah kembali muncul jiwa nasionalisme di tengah masyarakat kita, sudah mulai kendor,” jelasnya
Narasumber pertama, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Danu Sukendro membawakan materi terkait kurang ramahnya fasilitas publik. Dia menyebut hampir 80 persen, hak bagi kaum minoritas khususnya penyandang disabilitas. Untuk itu, media perlu mendukung dan mendorong kebijakan publik agar masyarakat yang menyandang disabilitas mendapatkan haknya
“Pers harus berperan aktif mengadvokasi kelompok minoritas. Kemudian disabilitas, dan fasilitas publik. Masih banyak 80-90 persen fasilitas publik tidak ramah disabilitas,” jelasnya
Narasumber kedua, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kediri, Roma Dwi Juliandi. Menyampaikan materi keberadaan media sebagai hiburan dan edukasi dan menekankan fungsi kontrol sosial.
“Yang jelas jurnalistik positif. Pendekatan pemberitaan yang menghasilkan berita sehingga dapat menginspirasi. Jangan sampai jurnalis hanya pada fungsi kontrol. Jika pemberitaan hanya berkutat pada isu konflik dan korupsi maka hal tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap sebuah kota,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan narasumber berikutnya, Bambang Iswahyudi selaku Ketua PWI Kediri. Pada sesi diskusi, Ketua DPRD Kabupaten Kediri menekankan terkait pemberitaan agar tidak melunturkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Maka peran media sangat penting, ada istilah bad news is good news. Jadi kalau berita itu jelek terkait dengan kebhineka tunggal ika-an, maka bila terus diberitakan akhirnya masyarakat menganggap itu benar. Maka dari itu, mari kita bersama-sama merajut kembali, dijaga dan diwariskan kepada anak cucu kita,” ucapnya
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki