KEDIRI – Guna Mendukung terwujudnya Sekolah Adiwiyata, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) mulai melakukan persiapan. Sebagai langkah awal, DLHKP Kota Kediri menyelenggarakan kegiatan pendampingan calon sekolah adiwiyata Provinsi Jawa Timur tahun 2024. Bertempat di Ruang Rapat DLHKP Rabu (25/10), pendampingan diikuti 17 lembaga pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA negeri dan swasta di Kota Kediri.
Plt Kepala DLHKP Kota Kediri, Anang Kurniawan saat dihubungi melalui telpon menjelaskan pendampingan ini dilakukan agar sekolah bisa lebih mempersiapkan diri secara administratif maupun fisik dalam upaya pemenuhan kriteria Sekolah Adiwiyata.
“Jadi kita dampingi dan sosialisasikan terkait bagaimana proses pengisian administrasinya untuk kita usulkan sekolah adiwiyata tingkat provinsi di tahun 2024,” terangnya.
Dalam arahannya, Anang juga menyampaikan beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian untuk perbaikan ke depan. Diantaranya kolaborasi antar OPD dan seluruh sekolah serta menyamakan persepsi dan komitmen untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik guna menjaga kelestarian alam.
Di kesempatan tersebut, Anang sekaligus menyampaikan tahun 2023 Kota Kediri berhasil menyabet penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat nasional yang diraih oleh SMPN 5 Kediri dan Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi yang diraih oleh SMP Plus Rahmat.
“Capaian ini tentu harus dipertahankan dan semoga ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah lain. Secara umum yang menjadi indikator penilaian Sekolah Adiwiyata yakni pengelolaan lingkungan seperti pengelolaan sampah, mengurangi sampah plastik, pemanfaatan pekarangan sekolah, memanfaatkan limbahnya, dan tanaman yang ada di sekolahan tidak hanya sekedar tanaman hias, tapi juga ada tanaman toga,” paparnya.
Untuk menjadi Sekolah Adiwiyata, ditambahkan Anang sekolah harus memenuhi beberapa aspek diantaranya kebersihan, fungsi Sanitasi seperti sarana air bersih, jamban dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon, konservasi air serta energi.
“Selain itu bagaimana menggugah kesadaran warga sekolah untuk bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Dalam pendampingan ini, DLHKP Kota Kediri menggandeng narasumber dari praktisi sekolah adiwiyata. Anang berharap melalui pendampingan ini semua sekolah di Kota Kediri bisa menjadi Sekolah Adiwiyata sehingga ikut membantu pemerintah daerah dalam melestarikan lingkungan hidup demi generasi mendatang.
“Sekolah turut andil dalam membentuk nilai-nilai kehidupan, termasuk nilai-nilai untuk peduli dan berbudaya lingkungan hidup,” tuturnya.
Sementara itu, Putut Purbianto dari SDN Kaliombo mengatakan pendampingan sekolah Adiwiyata yang dilakukan DLHKP Kota Kediri merupakan kegiatan yang sangat bagus dan memberikan wawasan kepada sekolah dengan panduan yang jelas dan pasti sesuai petunjuk teknis. Putut menambahkan, kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan-perbaikan untuk mewujudkan sekolahnya meraih predikat adiwiyata.
“Sebisa mungkin segera kita praktikkan karena dengan mengikuti pendampingan kami banyak memperoleh gambaran-gambaran baru yang sebelumnya belum pernah terpikirkan. Selain itu, saat ini di sekolah kami juga sudah mulai melakukan persiapan untuk mengikuti adiwiyata diantaranya menanam bunga dalam pot serta akan mengelola sampah organik,” pungkasnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri