KEDIRI – Beberapa menit Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meninggalkan rumah Kristiono, salah satu korban mengalami luka bacok. Ambulance milik RSUD SLG datang untuk menjemputnya agar mendapatkan perawatan medis. Instruksi disampaikannya sebagai wujud gerak cepat melayani warganya.
“Memang Pak Kristiono pulang paksa usai mendapat 30 jahitan di salah satu poliklinik. Dia orang tidak mampu dan mengaku kesulitan jika harus membayar biaya pengobatan. Tadi malam langsung dijemput ambulance dan sekarang dirawat di RSUD SLG,” ucap Darwanto, Kades Pojok Kecamatan Wates, saat dikonfirmasi Selasa (08/03).
Penjelasan di atasnya, menggambarkan bahwa perhatian penuh diberikan orang nomor satu di Kabupaten Kediri atas kejadian tragedi pembacokan di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates. Dilakukan Riyanto (35) warga setempat, dengan sebilah arit mengakibatkan tiga orang meningggal dunia, satu orang kritis dan enam lainnya mengalami luka serius.
Mendengar langsung aduan para kelurga korban, Mas Dhito sapaan akrab bupati langsung menelepon Direktur RSUD SLG, dr. Tony Widyanto. Meminta kepada seluruh korban tragedi ini ditanggung oleh pemerintah kabupaten. Satu unit ambulance pun langsung menjemput Kristiono. Kemudian pada Selasa pagi, didampingi Kades Pojok, tim medis RSUD SLG mendatangi RS. Surya Melati untuk mengurus proses administrasi pasien lainnya.
“Masih ada ada 4 korban di RS Surya Melati, kami dari pemerintah desa kemarin malam mendapat instruksi dari Mas Dhito untuk menangani pasien supaya nanti mau dirujuk ke RS SLG. Kemudian untuk pembiayaan seluruhnya ditanggung Pemkab Kediri. Ini tadi saya baru pulang dari RS Surya Melati bertemu pihak RS. Surya Melati mendampingi tim medis dari RS SLG. Kedua pihaknya sudah ada kata sepakat terkait pembiayaan dan perawatan medis,” terang Darwanto.
Adapun empat orang tadi pagi menjalani perawatan medis di RS Surya Melati akan dirujuk, Siswo dan Tuminah merupakan orang tua pelaku, Riyanti merupakan adik kandung pelaku dan dalam keadaan kritis serta Kasianto mengalami luka bacok serius. “Yang masih kritis Riyanti, adik kandung pelaku karena luka cukup berat. Yang diperbolehkan pulang, Komriatin dan Lailatul,” terangnya.
Dari penjelasan Kades Pojok diketahui, sehari-hari Riyanto bersama istrinya, Rike Amaliyah telah dua tahun sejak menikah ini, tingal di rumah mertunya di Desa Purworejo Kecamatan Kandat. “Pelaku sudah berkeluarga 2 tahun lalu menikah, kadangkala dia ke rumah orang tuanya. Saat kejadian dia sebelumnya datang bersama istrinya. Namun hingga sekarang belum diketahui keberadaan istrinya,” imbuh Darwanto.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki