KEDIRI – Aksi Aliansi Mahasiswa Kediri di Gedung DPRD Kota Kediri berakhir ricuh, Jumat (23/08). Dikabarkan sejumlah mahasiswa mengalami luka dan terpaksa mendapatkan perawatan intensif diduga karena pukulan oknum aparat Kepolisian.
Dari pantauan di lapangan, kericuhan bermula usai ratusan mahasiswa ditemui sejumlah anggota DPRD Kota Kediri. Diantaranya Sudjono Teguh Wijaya dan Imam Zakarsy, dari Partai Golkar, Ayub Hidayatullah dari PKS dan Bambang Giantoro dari Partai Hanura. Perwakilan mahasiswa menyampaikan 10 tuntutan dan pihak wakil rakyat menyatakan siap untuk menandatangani.
Namun situasi memanas karena wakil rakyat diminta membuat pernyataan video berisi penolakan sikap DPR RI dan video tersebut diunggah di akun instagram resmi milik DPRD Kota Kediri.
“Kita tidak memegang akun DPRD,” ucap Bambang Giantoro kepada perwakilan mahasiswa. Tentunya wajar, karena dirinya baru dua hari lalu dilantik dan tentunya perlu adaptasi dengan lingkungan dewan.
Bahkan secara tegas, Ketua DPC Partai Hanura Kota Kediri ini menyatakan menolak segala bentuk politik dinasti. “Saya berani bersumpah atas ucapan saya,” tegasnya.
Namun terdengar suara massa mengatakan itu hanya omongan sampah. Kemudian disusul lemparan ditujukan kepada para wakil rakyat. Aparat gabungan dari Polri dan TNI yang bertujuan meredam. Justru menjadi sasaran lemparan oleh oknum mahasiswa ini.
Akhirnya salah satu peserta aksi terlihat anarkis sempat diamankan petugas. Meski sempat melawan saat dibawa ke halaman gedung dewan, namun akhirnya diijinkan pergi.
Kabag Ops Polres Kediri Kota AKBP Abraham Sisik menyayangkan aksi kericuhan ini. Dia pun mengaku, sebenarnya telah mewanti-wanti seluruh anggota. Dilibatkan dalam pengamanan unjuk rasa untuk santun dan menghindari terjadinya kekerasan.
“Kami sebenarnya telah berusaha melayani dengan hati tenang dan ini sudah saya pesankan kepada semua anggota pengamanan. Untuk mengawal selama unjuk rasa dilakukan adik-adik kita mahasiswa tanpa ada kekerasan,” terangnya, dikonfirmasi di halaman gedung dewan.
Adapun 10 tuntutan ini Aliansi Mahasiswa Kediri ;
- Membatasi tirani dengan menunjukkan kedaulatan sepenuhnya di tangan rakyat bukan para pejabat.
- Mendesak presiden jokowi beserta oligarki nya agar memberhentikan segala upaya dinasti politik dan politik kepentingan
- Mendesak pemerintah dan dpr ri juga DPRD untuk menaati putusan MK no 60 dan 70 terkait pilkada.
- Mendesak DPR untuk tidak melanjutkan pembahasan terkait revisi UU Pilkada
- Menuntut DPR untuk berhenti mengubah UU dengan semena mena tanpa mengedepankan aspirasi publik. Bukan cuma RUU Pilkada tapi RUU perampasan aset
- Menuntut DPR untuk menjalankan tugas mencakup pengawasan, pelaksanaan umum dan Kebijakan pemerintah terhadap rakyat dan bukan untuk penguasa
- Desak KPU untuk segera melayangkan PKPU berdasarkan putusan MK
- Menuntut seluruh partai politik untuk mengedepankan serta menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi dalam pelaksanaan politik
- Menuntut segala sektor untuk pemerintahan dan DPR untuk mengingat dan mengindahkan sumpah jabatan di awal periode dengan kembali sebagai wakil rakyat yang sesungguhnya
- Menuntut DPR untuk mengesahkan RUU perampasan aset
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan – Faustav Imaniarta Wijaya Editor : Nanang Priyo Basuki