KEDIRI – era tahun 1960 hingga puncaknya tahun 1970-an di daratan Inggris raya dan Amerika Serikat, dikenal genre musik rock kemudian dikenal rock progresif. Dimana menonjolkan keahlian instrumental dan penggabungan sejumlah gaya bermusik. Yang menarik, sekumpulan anak muda lulusan SMA Negeri 3 Kota Kediri memilih memainkan genre ini.
Band terbentuk tahun 2022 beranggotakan lima pelajar dan telah memenangkan sejumlah festival band hingga tingkat Jawa Timur. Mampu menghiburkan pengunjung Festival Pesta Rakyat di Lapangan Mojoroto, dalam rangkaian Hari Jadi Kota Kediri pada Minggu malam.
Diungkapkan Bintang Adhyatama, penabuh bedug Aswara Band. “Kami terbentuk saat masih di kelas 10 SMA. Awalnya, kami mencari anggota untuk membentuk band ini dan nama band kami awalnya adalah Blue Band. Namun, sekarang kami mengubah nama menjadi Aswara,” ucap Bintang.
Nama Aswara sendiri memiliki makna khusus bagi band ini. “Inspirasi nama Aswara diambil dari nama anak pelatih kami,” tambah Bintang.
Genre musik yang mereka usung adalah rock progresif, dengan Dream Theater sebagai salah satu inspirasi terbesar mereka.
Anggota Aswara Band
– Bintang Adhyatama – Drummer
– Stenly Alfons Mamangkey – Bassist
– Karlinda Gloria – Vokalis
– Rendy Eka Putra Nugraha – Gitaris
– Wiam Mufid Dawami – Keyboardis
Sejak terbentuk, Aswara telah mengikuti berbagai kompetisi, mulai dari festival band remaja se-Jawa Timur, hingga tingkat provinsi dan kota, serta festival-festival umum lainnya. Mereka telah menunjukkan bakat dan kemampuan mereka di banyak panggung, yang semakin memperkuat posisi mereka di dunia musik lokal.
Meskipun mereka masih menghadapi tantangan, seperti mengatur jadwal latihan, semangat dan kebersamaan mereka sebagai band tidak pernah pudar. “Momen-momen yang terjadi di band ini sangat berkesan bagi kami. Kami bukan sekedar band, tetapi kami adalah keluarga,” ungkap Bintang.
Dengan semangat yang terus menyala dan dedikasi yang tinggi, Aswara bertekad untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik di dunia musik. Mereka pun berharap mampu membuat album perdana.
Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya Editor : Nanang Priyo Basuki
