KEDIRI – Memasuki musim penghujan, dikabarkan sejumlah peralatan berat justru sibuk beroperasi. Tidak memikirkan dampak lingkungan apalagi sisi keamanan dari bencana. Dari aduan diterima redaksi kediritangguh.co, terjadi di wilayah Ngancar dan Plosoklaten.
“Wilayah Manggis, terus beroperasi peralatan beratnya,” ungkap warga Desa Manggis Kecamatan Ngancar, mewanti-wanti dijaga rahasia identitasnya. Begitu juga di Desa Jarak Kecamatan Plosoklaten, tepatnya di aliran Lahar Kelud.
“Kabarnya punya ijin resmi dan masih berlaku satu tahun,” ungkap salah satu warga Dusun Simbar Desa Jarak, saat menyampaikan aduan, Jumat (23/12).
Cukup ironis pula, truk pembawa angkutan hasil Galian C, meski telah ditutup terpal. Namun angkutan yang dibawa melebihi batas bak truk.
“Lihat saja jalannya truk, pelan-pelan saat membawa angkutan. Namun bila usai kirim angkutan, mereka melaju dengan kecepatan tinggi,” jelas Romadhon, warga Wates mengaku kesal dengan sopir truk, menurutnya tidak beretika.
Meski aparat gabungan kerap melakukan operasi, namun giat razia digelar malam hari, sepertinya sesekali perlu dilaksanakan.
“Jika operasi jangan hanya pagi atau siang. Ada baiknya dilakukan malam hari, agar ketahuan sopir tidak beretika. Jika jalan rusak, siapa yang dirugikan?,” imbuhnya.
Memasuki akhir tahun, kewibawaan orang nomor satu di Kabupaten Kediri, Bupati Hanindhito Himawan Pramana diuji.
Masih banyaknya pelanggaran dilakukan para pengusaha bodong berdalih investasi. Dimana badan usaha dijalankan tidak mengantongi ijin lengkap resmi namun ngeyel beroperasi.
editor : Nanang Priyo Basuki