KEDIRI – Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan Gerakan 3M, yaitu Menutup, Menguras dan Mendaur Ulang. Dijadikan alasan bagi Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan, menjadikan tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat 187 kasus.
Berdasarkan data disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3K) Dinas Kesehatan, dr. Bambang Triyono Putro. Data terbanyak terserang DBD pada anak-anak usia 4 16 tahun.
“Kasus saat ini di Kabupaten Kediri sudah mencapai 187 kasus. Rata – rata kasus ini didominasi oleh anak anak usia 4-16 tahun,” jelasnya, dikonfirmasi di ruang kerja.
Dari jumlah kasus tersebut, telah mengakibatkan tiga nyawa melayang. Jumlah ini telah menyamai data kematian akibat DBD pada tahun lalu.
“Dan sekarang ada 3 kematian ini yang harus kita waspadai. Kalau jumlah kasusnya mungkin dibanding tahun sebelumnya tidak signifikan. Tapi meninggalnya kalau tahun kemarin tiga, dan sekarang sudah tiga padahal masih awal tahun,” jelasnya
Selain tidak memahami Gerakan 3M, bagi masyarakat juga diminta lebih peka apabila buah hatinya akan memasuki masa kritis.
“Terkadang pasien mengalami gejala berbeda – beda. Misalnya datang dengan panas dan nyeri perut. Panas biasanya fatalitas di hari kedua hingga hari keempat. Kadang panasnya pasien turun, orang tua senang. Padahal itu tanda – tanda kondisi kritis. Makanya banyak keterlambatan karena itu,” ungkapnya
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki