KEDIRI – Warga Desa Manggis Kecamatan Ngancar mengancam akan kembali menggelar aksi. Permasalahan utama tetap kondisi jalan propinsi menghubungkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar dalam kondisi rusak cukup parah. Tidak terhitung selama ini terjadi kecelakaan, dan tidak sedikit nyawa telah melayang atas musibah di jalan raya, diduga salah satu penyebabnya banyaknya jalan berlubang. Kabarnya, warga Desa Sempu dan Sugihwaras juga akan menuntut kepada pihak penambang telah menjanjikan melakukan perbaikan jalan.
Dikonfirmasi pada Kamis (0/.05) terkait gejolak di masyarakat, Yatiran Kepala Desa Manggis Kecamatan Ngancar membenarkan keluhan masyarakat. Bahwa dulu memang sempat rencana ada aksi namun kemudian digelar pertemuan di Balai Desa Manggis. Kemudian pihaknya juga telah ke Bagian Pemerintahan Kabupaten Kediri, menanyakan tapal batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Blitar.
“Kami bersama Bu Camat telah bertemu Pak Yusron selaku Kepala Bagian Pemerintahan untuk menanyakan tapal batas kabupaten. Namun hingga sekarang belum ada keputusan. Hal ini terkait usaha galian berada di desa kami. Bahwa berdasarkan surat dikeluarkan pemerintah propinsi, usaha tersebut berada di lokasi di wilayah Blitar. Namun dampak langsung kepada desa kami. Dimana jalan propinsi ini menjadi rusak,” terangnya.
Berdasarkan data bahwa perusahaan penambang tersebut milik CV. Barokah Kelud Loh Jinawi. Yatiran pun membenarkan saat pertemuan ada dua kesepakatan, kompensasi kepada warga dan pihak penambang bertanggung jawab atas kerusakan jalan. “Ada lima dusun dan masing-masing menerima kompensasi 20 juta. Namun untuk jalannya hingga setahun lebih belum juga diperbaiki,” terangnya.