KEDIRI — Universitas Islam Kadiri (UNISKA) mengukir sejarah baru dalam perayaan Hari Ulang Tahunnya yang ke-42 pada Rabu (25/6), dengan meluncurkan sebuah buku yang merangkum jejak panjang dan perjuangan para pendirinya.
Acara peluncuran buku ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar, Wakil Wali Kota KH. Qowimuddin Thoha, Rektor UNISKA Bambang Yulianto, M.Pd., Ketua PCNU KH. Abu Bakar Abdul Jalil, serta jajaran pimpinan pondok pesantren dari kawasan Mataraman.
Dalam sambutannya, Rektor Bambang Yulianto menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh elemen pesantren dan masyarakat yang selama ini menjadi tulang punggung dalam mengawal aktivitas akademik dan spiritual UNISKA. Ia menyebut buku sejarah tersebut sebagai “tonggak monumental” yang merekam semangat juang para pendiri universitas.
“Buku ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan warisan nilai untuk generasi mendatang—tentang semangat berkorban, cinta tanah air, dan komitmen keilmuan yang luhur,” ujar Bambang.
Melalui yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila, UNISKA terus menanamkan karakter keislaman yang moderat ala Nahdlatul Ulama, disandingkan dengan nasionalisme dan kecakapan akademik. Salah satu inovasi yang diusung adalah program Uniska Camp selama satu bulan bagi mahasiswa baru, dikenal dengan konsep SJS (Santri Jadi Sarjana).
Dalam program ini, mahasiswa dibekali tiga kompetensi utama: pendidikan agama, bela negara, dan penguasaan bahasa Inggris.
Bambang juga mendorong pembelajaran yang lebih inklusif, termasuk rencana pengajian berbahasa Inggris dan kegiatan sosial sebagai bentuk nyata cinta tanah air. Dalam upaya memperluas cakrawala global, UNISKA menjalin kerja sama internasional, seperti dengan Konfusius Institute untuk membuka kelas bahasa Mandarin, sebagai strategi menghadapi tantangan dunia global.
KH. Anwar Iskandar, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Bina Cendekia Muslim Pancasila, secara resmi meluncurkan buku sejarah UNISKA. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya buku tersebut sebagai sarana “merajut kenangan, menapaki perjalanan, dan menyalakan semangat menuju masa depan yang diridhoi Allah.”
Rangkaian acara juga mencakup penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UNISKA dan sejumlah pondok pesantren sebagai simbol kemitraan strategis antara dunia kampus dan pesantren. MoU ini ditandatangani oleh:
-
M. Yalis Shokib – PP. Miftahul Ulum Tunjung Anom
-
KH. Qowimuddin – PP. Al Ishlah Bandar Kidul
-
Agus Ahyin – PP. HM. Al Mursyid Duwet, Trenggalek
-
H. Ahmad Syafiq – PP. Al Ishlahiyah Mayan, Mojo
-
KH. Abu Bakar Abdul Djalil – PP. Salafiyah Bandar Kidul
Peluncuran buku sejarah ini tidak hanya menjadi pengingat masa lalu, tetapi juga penanda arah baru bagi pendidikan Islam yang lebih progresif dan kolaboratif di era modern.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna