KEDIRI – Ada sejumlah perbincangan menarik saat kali pertama bertemu Pelatih Kepala Persik Kediri, Coach Javier Leopoldo Roca Sepúlveda asal Chili. Cukup ramah dan sangat menghargai lawan bicara, bahkan disela-sela obrolan cukup fasih mengucapkan Bahasa Jawa. “Kulo Nuwun Persikmania, saya tahu stadion ini angker. Memiliki suporter yang sangat fanatik dan saya siap dikritik mereka,” ucapnya usai latihan perdana di Stadion Brawijaya.
Dia pun masih mengenang saat masih berkostum Persija Jakarta, dalam Liga Coppa Tahun 2007. Pertandingan cukup sengit dan berakhir dengan skor 2-2 melawan Persik. Dia pun menyumbangkan satu gol saat itu menjebol gawang dijaga Wahyudi. “Tapi kepala saya pernah kena lempar botol dari tribun sebelah timur,” ucapnya sambil menunjuk ke arah dimaksud.
Persik Gudang Legenda

Dia sadar baru kali pertama melatih di Indonesia, bahkan seperti suporter lainnya, Persikmania dianggap sebagai suporter sejati yang all out mendukung tim Macan Putih. “Saya siap dikritik oleh Persikmania. Saya tidak anti kritik dan justru baik buat tim. Saya main bola sejak usia 7 tahun di SSB. Buat saya, suporter adalah bagian dari sepak bola,” ungkapnya.
Sebelum menutup perbincangan, Coach Roca pun sempat menanyakan apakah makanan khas nasi pecel masih ada terjual. “Saya suka itu, saya suka makanan khas. Waktu saya main di sini, saya sempat mencobanya dan rasanya enak. Saya tahu warga Kediri adalah fanatik sepak bola dan di sini gudangnya pemain legenda,” imbuh Coach Roca.