KEDIRI – Bagi Ir. Hadi Wahjono, .M.M setelah 31 Tahun 3 Bulan mengabdikan diri sebagai ASN di Pemerintah Kota Kediri, per 31 Mei 2023, merupakan hari terakhirnya bekerja. Sosok dikenal sebagai pekerja keras, tidak banyak bicara dan selalu mengutamakan disiplin dalam bekerja.
Menjelang purna tugasnya, bapak tiga anak ini menjabat Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Pemerintah Kota Kediri selama 6 tahun, sejak Januari 2017.
Selama mengabdi di Pemerintah Kota Kediri, pria lulusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, memang lebih banyak bergelut di bidang teknis. Sejak berdinas pertama kali di tahun 1992 ditempatkan di Dinas PU, kemudian berlabuh di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Ketekunan dan kedisplinannya dalam bekerja selama 31 tahun, suami dari Ratna Wulandari, .S.H ini telah banyak mewarnai, hampir seluruh pembangunan pembangunan fisik yang ada di Kota Kediri. Salah satunya, dengan berdiri dan beroperasinya Rumah Susun Sewa (Rusunawa).
Bangunan kokoh 5 blok ini memiliki fasilitas dan sarana pendukung, sangat menyerupai apartemen. Kemudian Walikota Kediri Abdulah Abu Bakar menyebutnya ARA (Apartemen Rakyat).
Lalu apa suka duka selama berdinas di Kota Kediri?
Selama bekerja di Pemerintah Kota Kediri telah merasakan 4 kepemimpinan Walikota. Telah banyak memilik asam garam dalam pola bekerja. Tugas dan fungsi yang di berikan oleh Walikota tentunya sudah menu sehari hari yang dalam keadaan apapun harus selalu siap di kerjakan dan di laksanakan.
Sehingga apapun tugas yang di perintahkan suka tidak suka, mau tidak mau harus kita jalankan
Tapi yang jelas, kita melaksanakan itu dengan happy sehingga tidak menjadi beban. Meskipun kadang-kadang masyarakat meminta atau butuh penjelasan yang mereka tidak pahami maka Kita pun secara terbuka harus siap melayani apalagi koordinasi Kita dengan OPD atau dinas sudah baik. Sehingga secara cepat pelayanan masyarakat dapat segera kita selesaikan.
Dan saya patut berbangga di bawah kepemimpinan Mas Abu (Walikota, red) saya sangat merasakan koordinasinya sangat cepet. Beliau apabila ada keluhan dari masyarakat, langsung akan chatting ke kepala OPD terkait sehingga apapun masalah nya bisa langsung tertangani hari itu juga.
Mendapat sebutan pejabat Low Profile?
Itu menurut pandangan teman teman dinas, karena seorang pejabat senior di Pemerintah Kota Kediri. Saya lebih memilih dan memiliki prinsip tidak mau ada di depan. Saya cukup berada di belakang layar. Sehingga para staff bisa bekerja secara maksimal dan kaderisasi para adik-adik di pemerintahan dapat terbangun.
Bagaimanapun dan dimanapun, niat saya bekerja itu untuk mencari saudara dan bukan untuk mencari musuh, itu prinsip hidup saya. Sehingga pada saat tertentu kadang saya sangat jarang mau diwawancara dan hampir tidak mau sama sekali.
Sebagai manusia biasa, Saya sebenarnya biasa-biasa saja, ya seperti ini. Kepada para yang muda-muda saya anggap adik, kalau kepada yang lebih senior ya saya anggap kakak, penempatanya semacam itu. Dengan tidak ada jarak saya percaya semua pekerjaan akan tuntas dengan baik dan dapat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak.
Di penghujung pertemuan beliau mengajak kepada seluruh warga Kota Kediri di bawah kepemimpinan Walikota Kediri akrab disapa Mas Abu, untuk selalu mencintai dan menjaga Kota Kediri selalu harmonis.
“Kepada seluruh masyarakat Kota Kediri saya menyampaikan banyak terima kasih atas kepercayaanya selama ini kepada dinas yang saya pimpin. Memasuki Purna Tugas ini ijinkan saya pamit dan menyampaikan permohonan maaf apabila dalam bekerja masih banyak mengalami kekurangan” ujar Hadi Wahjono dalam penutup wawancara.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama Editor : Nanang Priyo Basuki