KEDIRI – Sehari pasca kejadian perampokan di SPBU Dusun Gondanglegi Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar, saksi kunci dan juga merupakan korban penganiyaan, berkenan memberikan penjelasan. Ditemui di rumahnya, Dewa Bayu Saputra bekerja sebagai staf operator, warga Desa Jagul Kecamatan Ngancar menceritakan kronologis kejadian.
Dewa menyebut salah satu pelaku perampokan memiliki postur tinggi besar dan memakai penutup wajah. Cukup membuatnya heran, para pelaku seakan sudah mengenali lokasi SPBU. Mulai dari menutupi kamera CCTV mengarah ke ruang operator dan saat beraksi, mereka tidak mengucapkan kalimat apapun.
“Pelaku tidak mengucapkan sepatah katapun, mereka tidak membentak saya dan ngomong sama saya. Pelaku bergerak dan mencari uang dengan diam tanpa berbicara sama sekali. Sepertinya pelaku sudah mengetahui dan sudah memantau area ini sejak lama,” jelas Dewa
Diantara pelaku sempat memukulnya dan dipaksa tengkurap. Lalu mata dan mulut Dewa disekap menggunakan kain dan jari pelaku.
“Ketika mereka masuk saya langsung dihajar, mata saya ditutup pakai kain. Kemudian mulut saya ditutup pake jari tangan pelaku dan tangan saya diikat sama sabuk,” jelasnya
Kejadian berlangsung Rabu dini hari, berlangsung tak lebih 30 menit. Pada saat kejadian, saksi mengaku baru saja terlelap. Kemudian berhasil membawa uang sekitar Rp. 35 juta.
“Kejadian kurang lebih 30 menit, dan uang yang hilang 2 shift, 35 jutaan kira-kira,” jelas Dewa
Akibat kejadian ini, korban menderita luka dibeberapa area tubuh. Seperti wajah bagian kiri dan punggung belakang. Menurut hasil pemeriksaan dari klinik setempat, tidak ada luka dalam yang diderita akibat kejadian ini. Namun, hingga saat ini korban masih sedikit trauma
“Kalau luka Alhamdulillah tidak ada luka dalam. Ya trauma mas, nanti mungkin shift-nya akan ada temannya jadi tidak sendirian,” ujar Dewa. Hingga memasuki hari kedua, pelaku dalam pengejaran petugas gabungan dari Polres Kediri dan Polsek Ngancar.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki