KEDIRI – Di bawah langit Pare yang cerah, harapan baru tumbuh dari pondasi bangunan yang kokoh. Gedung baru Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare terus menunjukkan geliatnya. Sebuah proyek ambisius yang diprakarsai Bupati Hanindhito Himawan Pramana ini, dirancang bukan sekadar menambah fasilitas, melainkan menghadirkan lompatan besar dalam kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kediri.
Ditargetkan rampung sepenuhnya pada Agustus 2025, pembangunan gedung B dan C kini memasuki tahap akhir. Gedung-gedung ini nantinya akan saling terhubung dengan gedung A, yang sebelumnya telah diresmikan oleh Mas Dhito pada tahun 2024. Gedung A sendiri berdiri megah dengan empat lantai, difungsikan untuk merawat pasien kelas 3 dengan kapasitas 121 tempat tidur.
Sore itu, Senin (16/6/2025), sang bupati muda menyambangi rumah sakit kebanggaan warganya. Bersama Direktur RSKK Gatut Rahardjo, Mas Dhito menyapa pasien yang tengah menunggu layanan di poli sore. Ia juga menjajal layanan pendaftaran digital melalui mesin anjungan mobile JKN, kemudian meninjau langsung progres di tiga gedung utama.
“Alhamdulillah, progres pembangunan gedung B dan C masih sesuai jadwal. Awal Agustus, insya Allah bisa kita launching,” tutur dr. Gatut penuh optimisme.
Gedung B yang menjulang empat lantai akan menampung ruang rawat kelas 1 di lantai 1 dan 2, ruang VIP di lantai 3, dan layanan spesialis jantung serta ICU di lantai 4. Sementara itu, gedung C yang berdiri lima lantai akan dilengkapi dengan CSSD dan farmasi di lantai dasar, ICU di lantai 2, ruang pemulihan di lantai 3, serta ruang operasi di dua lantai teratas.
Tak hanya megah di fisik, rumah sakit ini juga dipersiapkan matang dari sisi sumber daya manusia. Sebanyak lima dokter spesialis kini tengah menempuh pendidikan lanjutan, sebagai langkah konkret mewujudkan layanan rujukan berkualitas tinggi. Harapannya, RSKK Pare akan segera bisa melayani tindakan-tindakan medis lanjutan seperti kateterisasi jantung dan penanganan kanker—layanan yang selama ini harus dirujuk ke kota lain seperti Tulungagung.
“September nanti, kita targetkan layanan kateterisasi jantung untuk wilayah Kediri Raya sudah bisa dimulai di sini,” imbuh dr. Gatut.
Gedung B dirancang untuk menampung 34 pasien rawat inap dan 8 tempat tidur khusus CVCU (Cardiovascular Care Unit). Sedangkan di Gedung C, tersedia 18 tempat tidur untuk pasien kritis di ruang ICU. RSKK Pare perlahan tapi pasti menjelma menjadi pusat harapan baru bagi masyarakat, tempat di mana setiap detak jantung dan nafas pasien dirawat dengan sepenuh hati dan teknologi terbaik.
Dengan pembangunan ini, Pemerintah Kabupaten Kediri tak sekadar membangun gedung, tetapi juga membangun kepercayaan, menjahit pelayanan, dan menghadirkan masa depan kesehatan yang lebih terang bagi warganya. (*)