BALI – Raja Klungkung, Bali dan Raja Lombok menyatakan dukungan penuh Napak Tilas Bapak Republik yang diselenggarakan dari Bali dan berakhir di tanah kelahiran Tan Malaka. Dalam pertemuan antara delegasi Yayasan Ibrahim Tan Malaka (Ibratama) dengan Raja Klungkung ke XII, di Istana Puri Semarapura, Kabupaten Klungkung, mendapatkan apresiasi.
“Jasa Tan Malaka sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan, dengan bergerilya di nusantara bahkan sampai ke beberapa negara di dunia,” ujar Raja Klungkung XII, Ida Dalem Smara Putra. Bahwa di masa Tan Malaka bergerilya, semua konsep Indonesia sudah ditulis dan disebar luas ke seluruh wilayah nusantara.
Terutama dalam menggagas negara Republik Indonesia, seperti sekarang ini. Maka sepatutnya kita sebagai bangsa yang besar, mengenang dan melanjutkan pokok pokok pikiran Tan Malaka. Gerilya Tan Malaka juga sampai ke wilayah teritorial Kerajaan Klungkung, di seluruh pulau Bali. Seperti diketahui kerajaan Klungkung merupakan kerajaan tertua di Bali yang sudah berdiri dengan Raja Klungkung I, Dewa Agung Jambe (Sri Agung Jambe) 1686 M.
Napak Tilas ke Negeri Belanda
Bersama delegasi yayasan Ibarahim Tan Malaka ke Puri Semarapura itu juga ikut serta, Raja Lombok, Nusa Tenggara Barat, Shri Lalu Gde Pharma (Lalu Pharmanegara,red). Raja Lombok yang menjabat Ketua Asosiasi Raja dan Kesultanan Nusantara mengatakan lebih dulu mendukung kegiatan napak tilas bapak republik.
Kegiatan napak tilas bapak republik sangat penting sekali, untuk menelusuri dan menggali sejarah perjuangan Tan Malaka. “Napak tilas bapak republik tidak saja ditelusuri di wilayah nusantara, tapi juga di beberapa negara yang pernah disinggahi Tan Malaka”, jawab Lalu Pharmanegara.
Ada tiga hal penting yang digagas yayasan Ibratama. “Pertama gerilya fisik, kedua napak tilas pemikiran dan pembelajaran dan ketiga napak tilas energi spirit dari Tan Malaka,” ujarnya.
Untuk memaksimalkan ketiga bentuk napak tilas itu, yayasan menyepakati membentuk tiga delegasi dan tim kerja. Pertama pengurusan administrasi legal dan persyaratan sesuai regulasi yang berlaku. Regulasi ini tidak saja hanya untuk di Indonesia, tapi juga di Internasional.
Kedua, tim kerja kajian pemikiran dan transfer perjuangan pada masa sekarang. Aspek sangat penting, sehingga bisa tauladan dan barometer bagi generasi penerus dalam melanjutkan perjuangan Tan Malaka. “Tentunya hal ini disesuaikan kondisi sekarang, misalnya era digital yang mulai menguasai dunia.
Kemudian yang ketiga, lanjut Yang Mulia Lalu Pharmanegara, tim napak tilis akan menghimpun kekuatan merencanakan perjalanan ke Belanda, negara negara Asia Tenggara, Moscow dan negara negara lain untuk penelusuran jejak Tan Malaka. “Makanya seperti disebutkan tadi, dari aspek regulasi perlu diurus sampai ke tingkat internasional,” ujar Yang Mulia Lalu Pharmanegara.
Sementara itu ketua Yayasan Ibratama, Ferizal Ridwan mengatakan. Akan mempersiapkan administrasi dalam rangka kunjungan ke beberapa daerah. Termasuk administrasi ke beberapa KBRI di negara kunjugan. Untuk dapat memfasilitasi kunjungan dalam menelusuri jejak Tan Malaka. “Saat kunjungan nanti yayasan akan mengikutsertakan, pihak keluarga Tan Malaka, sejarahwan dan pers,” ujar Ferizal Ridwan yang juga mantan wakil bupati Limapuluh Kota itu.
editor : Nanang Priyo Basuki