KEDIRI – Di jantung Kampung Inggris, Desa Tulungrejo, Pare, merupakan satu kawasan pendidikan yang menyatukan ribuan mimpi dari penjuru negeri. Kini hadir secercah harapan dalam bentuk nyata, Pos Shalter Brigadir Kampung Inggris (BKI).
Di bawah inisiatif Kasat Samapta Polres Kediri, AKP Nyoman Sugita, pos ini bukan sekadar bangunan penjagaan. Ia adalah simbol kehadiran polisi yang tak hanya menjaga, tetapi juga merangkul dan mengayomi.
Revitalisasi pos ini menjadi napas baru bagi keamanan lingkungan Kampung Inggris. Tak lagi hanya tempat singgah petugas, kini pos BKI bertransformasi menjadi pusat komando patroli sepeda dan motor, menyusuri lorong-lorong penuh semangat belajar.
“Kami ingin pos ini hidup, berdenyut bersama denyut nadi para pelajar. Bukan sekadar tempat jaga, tapi titik temu antara pengayoman dan pengabdian,” tutur AKP Nyoman penuh semangat, ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Sinergi Semua Pihak

Lebih dari sekadar tugas, program ini menggandeng banyak pihak mulai dari perangkat desa, lembaga kursus, hingga Forum Kampung Bahasa (FKB) yang menaungi institusi seperti Brilliant English Court (BEC). Sinergi pun terus terjalin, dengan patroli gabungan yang rutin dilakukan setiap malam minggu dan hari-hari besar. Babinkamtibmas, Babinsa, hingga tokoh desa turun tangan bersama menjaga harmoni.
Yang menarik, keterlibatan anggota Sabhara perempuan dalam patroli bersepeda menjadi sorotan tersendiri. Dengan sepeda ontel atau trail, mereka menyusuri kawasan dengan membawa rasa aman dalam balutan senyum ramah dan penuh kehangatan.
“Kami atur waktu dan lokasi secara bijak, agar kehadiran mereka optimal dan tetap terlindungi,” ujar AKP Nyoman.
Denyut Nadi Pendidikan

Warga dan pelajar merasakan langsung dampaknya. Mereka tak hanya merasa aman, tapi juga dihargai. Polisi tak lagi dipandang sebagai penjaga jarak, melainkan sahabat yang hadir dalam keseharian. Kehangatan itu pun menggema hingga menginspirasi daerah lain seperti Banyuwangi untuk meniru langkah serupa.
“Yang membedakan pos ini adalah letaknya – tepat di tengah denyut kehidupan Kampung Inggris. Maka kehadirannya sangat dirasakan. Ini bukan hanya soal menjaga, ini tentang hadir dan menyatu,” pungkasnya
Kini, sebuah rencana baru mulai disusun. Pos serupa direncanakan akan berdiri di kawasan Gelagah. Harapannya sederhana namun mulia: agar keamanan tak hanya terasa di pusat, tapi menjalar hingga ke pelosok. Dan Kampung Inggris, tak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tapi juga rumah kedua yang aman, nyaman, dan penuh kehangatan kebersamaan.
jurnalis : Riza Husna Silfiyya