KEDIRI – Bertajuk Silahturahmi bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri, Selasa malam bertempat di Balai Kota Kediri. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan permohonan maaf dan ijin undur diri dihadapan para takmir masjid se-Kota Kediri, karena akan memasuki purna jabatan.
Saat kali pertama menjabat wali kota di Tahun 2014, Mas Abu sapaan akrabnya melihat banyak tempat ibadah baik itu masjid dan musala yang kurang terawat. Malah ada tempat ibadah sengaja diberi penutup dan dipasang pagar cukup rapat.
“Akhirnya saya ditemani Pak Bagus Alit (sekda, red) memberikan bantuan secara bertahap ke sejumlah masjid dan musala. Mungkin ada sebagian yang belum dapat hingga saat ini. Namun sekira nilainya tidak besar, akan kami anggarkan,” ucap wali kota.
Mas Abu meminta Bagian Kesra untuk berperan aktif dalam melakukan pendataan pada semua tempat ibadah di Kota Kediri. Salah satu bukti keberadaan tempat ibadah kini pusat kegiatan positif, wali kota memberikan contoh TPA.
“Kami melakukan kegiatan positif, seperti kami mendorong Quran Masif melalui TPA. Namun musuh utama anak-anak kita tetapkan gagdet (telepon genggam, red). Sudah saatnya anak-anak kita, untuk melakukan kegiatan di tempat ibadah,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, KH. Abu Bakar Abdul Jalil selaku Ketua DMI Kota Kediri memberikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Kediri telah memakmurkan tempat ibadah. “Bahwa berdasarkan catatan kami, sebanyak 130 lebih tempat ibadah telah menerima bantuan selama beliau pimpin,” ucap Gus Ab sapaan akrab kyai kharismatik ini.
Sejak Kota Kediri dipimpin Mas Abu, berdasarkan catatan pada DMI, secara umum telah disalurkan bantuan untuk tempat ibadah sebesar Rp. 126.669.445.000. Sebelum menutup sambutannya, Gus Ab yang juga Ketua PCNU Kota Kediri berharap. Agar semua yang hadir tetap menjalin silahturahmi dan komunikasi dengan baik.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama Editor : Nanang Priyo Basuki