KEDIRI – Perhatian khusus ditunjukkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat melaunching aplikasi PAPI ASIK. Melalui Dinas Kesehatan Kota Kediri, diharapkan program Pemantauan Program Ibu, Anak dan Siklus Kehidupan (PAPI ASIK, mampu memantau ibu hamil khususnya yang beresiko tinggi.
Pernyataan Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri disampaikan, saat acara launching PAPI ASIK dan Sosialisasi Skrining Hipotiroid Kongenital bagi masyarakat, Rabu (16/11) di Lotus Hotel. Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) mengusung tema “Bangkit lndonesiaku, Sehat Negeriku”.
Dijelaskan Wali Kota, aplikasi ini mengarah untuk melakukan pemantauan terhadap ibu hamil baik yang beresiko tinggi maupun yang tidak beresiko. “Kita bisa mengecek ibu hamil itu titiknya dimana lalu yang pernah operasi dan hamil lagi di mana nah itu kan salah satu juga resiko,” ujarnya.
Hal ini perlu dilakukan Pemerintah Kota Kediri, guna mengurangi resiko tinggi ibu hamil berakibat bisa merenggut nyawa kaum perempuan. “Karena ini menyangkut nyawa, kita perlu punya aplikasi ini yang based on data yang diisi puskesmas. Kalau kita temukan, kalau mereka tidak mampu maka kita bisa bantu mereka,” ungkap Mas Abu.
Diterangkan dr. H. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, bahwa di Kota Kediri terdapat 4.000 ibu hamil pada tahun ini. Kemudian dari jumlah tersebut, 20% terbagi resiko tinggi dan resiko sangat tinggi.
“Dengan aplikasi ini kita dapat memantau jika ada yang beresiko tinggi akan melahirkan ini ada alert system puskesmas agar dapat menyiapkan ambulans sehingga rujukan sehingga resiko untuk meninggal kita antisipasi,” papar dr. Fauzan.
Aplikasi ini wajib dimiliki oleh bidan wilayah, puskesmas dan seluruh staf di Dinas Kesehatan. Bahkan, masyarakat diharapkan juga memiliki aplikasi tersebut. Perlu diketahui, bahwa kematian ibu hamil di Kota Kediri masih di angka 25%. Terbanyak disebabkan pendarahan dan eklamsi atau keracunan kehamilan. Sehingga diharapkan, aplikasi ini dapat menekan angka kematian ibu hamil.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo BasukiBagikan Berita :









