KEDIRI – Pasca kejadian terbunuhnya Riyono alias Nonol, wargaa Kelurahan Betet RT 8 RW 3 Kecamatan Pesantren dilakukan Triana Santi , istrinya. Salah satu anak dari 3 bersaudara memberikan klarifikasi, saat ditemui di rumah duka, Rabu (29/06). Dia pun meminta agar namanya tidak dicantumkan dalam pemberitaan.
“Saya bangun tidur dan saya mau mengantar saudara saya, Saya melihat ibu dan ayah lagi ngobrol di ruang tamu, lalu katanya seperti ada yg merasuki tangannya gemetar dan seperti ada yg mengendalikan tangannya sehingga ayahnya ditusuk, dan selesai ibunya berkata “gak tau bukan saya” pisaunya diletakkan,” ucapnya.
“Saat saya pulang ayah sudah digotong untuk dibawa ke rumah sakit sedangkan ibu di dalam rumah di ruang tamu sambil tangannya gemetar dan mengatakan merasa kerasukan dan seperti dikendalikan. Rencananya setelah kejadian tersebut ibu hendak di rukyah,”! terangnya atas kejadian Selasa kemarin sekira pukul 08.00 wib
Bahwa terkait sejumlah pemberitaan yang bersumber dari para tetangga, menurut Elma tidak benar. Bahkan pihaknya akan membawa ke kasus pidana yaitu membuat dan menyebarkan berita HOAX. ‘Anda tidak bisa semena mena membuat berita yang tidak benar seperti itu. ini keluarga masih berduka loh,. Anda bisa bisanya membuat berita yang tidak benar dan sangat merugikan keluarga duka,” ucap salah satu orang, menyatakan sebagai sahabat anak tersebut.
Bahwa Ibunya sebelum sakit seperti diguna-guna. “Tidak pernah berantem. Ibu masak ayah mau brgkt kerja. Semenjak puasa seperti ada suara-suara yang bisiki, melihat aneh2-aneh, ada yang mengendalikan,. Pas ada bisikan kayak gemeter, kemarin parah gemetarnya. Semenjak dapat gangguan ibu sakit. Tiap mau dibawa ke kyai pengennya turun motor pulang,” terangnya.
Sempat mendapatkan perawatan medis sdi RSUD Gambiran, akhirnya nyawa Nonol tidak tertolong karena dua luka pada perut dan leher. Sementara pasca kejadian ini, pihak Polres Kediri Kota telah mengamankan Santi untuk dimintai keterangan atas kejadian ini
foto Tim Dinas Sosial Kota Kediri mengunjungi rumah duka (Kintan Kinari)