ArtMagz
  • Home
  • Inspirasi
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Rubrikasi
  • Tentang
  • Login
No Result
View All Result
Kediri Tangguh
  • Home
  • Inspirasi
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Rubrikasi
  • Tentang
No Result
View All Result
Kediri Tangguh
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Meningkat Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kediri: Tangisan Sunyi dari Rumah Sendiri

18 Juni 2025
in Peristiwa
foto ' ilustrasi

foto ' ilustrasi

39
SHARES
90
VIEWS
Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

KEDIRI – Di balik senyum anak-anak yang seharusnya merekah tanpa beban, ternyata tersimpan luka yang tak selalu tampak di permukaan. Dalam dua tahun terakhir, Kabupaten Kediri menghadapi kenyataan pahit: kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak terus meningkat.

Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mencatat, kasus yang dilaporkan naik dari sekitar 60 di tahun 2023 menjadi 70 kasus di tahun kemarin.

Peningkatan ini bukan hanya angka, ia adalah suara yang akhirnya terdengar dari balik dinding-dinding sunyi.

“Kami melihat ini sebagai tanda bahwa masyarakat mulai berani bersuara, berani mengungkapkan yang selama ini tertahan,” ujar Nurwulan Andadari, Rabu (18/6).

Berita Terkait

No Content Available

Tapi di balik keberanian itu, juga terungkap celah besar dalam sistem perlindungan yang masih belum sempurna. Yang menyayat hati, kebanyakan pelaku bukan orang asing. Justru berasal dari lingkaran terdekat, orang yang seharusnya melindungi. Ayah kandung, ayah tiri, kakek, bahkan guru. Mereka yang berdiri lebih tinggi dalam struktur kuasa, menjadikan korban terjebak dalam dilema bisu.

“Sulit bagi anak-anak untuk speak up karena pelakunya adalah sosok yang mereka takuti atau hormati,” lanjut Nurwulan.

Menghadapi kenyataan getir ini, Pemkab Kediri tak tinggal diam. Desa-desa telah diminta memetakan keluarga-keluarga yang rentan, terutama yang kehilangan keseimbangan dalam pengasuhan seperti anak-anak yang ditinggal ibunya bekerja di luar negeri atau mereka yang dibesarkan oleh kerabat tanpa pengawasan yang memadai.

Sebagai tameng awal, kearifan lokal coba dihidupkan kembali. Tradisi aruh-aruh atau nyopo di mana perangkat desa mengunjungi rumah-rumah warga didorong menjadi garda depan deteksi dini.

“Tradisi ini tak hanya membangun kedekatan, tapi juga bisa membuka jalan bagi suara-suara yang tertahan,” jelasnya.

Selain itu, wacana untuk menerapkan screening psikologis bagi pengasuh dan tenaga pendidik mulai digulirkan. Langkah preventif ini masih dalam tahap kajian, namun diyakini bisa menjadi benteng bagi institusi pendidikan yang selama ini dipercaya aman, namun ternyata tak selalu bebas dari bahaya.

Di tengah badai ini, Pemkab Kediri memastikan berbagai jalur pengaduan tetap terbuka. Tenaga Perlindungan Perempuan dan Anak kini hadir di setiap kecamatan. Laporan juga bisa disampaikan melalui kader PKK, kader KB, petugas puskesmas, hingga aparat desa.

Dalam bayang-bayang trauma, harapan masih menyala. Ketika masyarakat berani bicara, ketika pemerintah hadir mendengar, maka perlahan tapi pasti luka bisa disembuhkan. Dan anak-anak, bisa kembali tertawa tanpa rasa takut.

jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Tags: ayah tiri hamili anakguru sodomi muridkasus kekerasan seksual pada anakkemaluan murid dimainkan guruSatgas PPA Kabupaten Kedirisopir bus perkosa bocah SMP
SendShare16Tweet10
Previous Post

Petungroto Diterpa Longsor Lagi: Jalan Retak, Harapan Bupati, Desa Tetap Kokoh

Next Post

Vonis Berat untuk Sopir Bus Harapan Jaya Terlibat Laka di Perempatan Baruna: Tiga Tahun Penjara dan SIM Dicabut hingga 2029

Berita TerkaitLainnya

No Content Available
Next Post
foto : Sigit Cahya Setyawan

Vonis Berat untuk Sopir Bus Harapan Jaya Terlibat Laka di Perempatan Baruna: Tiga Tahun Penjara dan SIM Dicabut hingga 2029

foto : polsek pare

Tragedi Dini Hari di Pare: Pria Asal Malang Ditemukan Meninggal di Eks Lokalisasi Gedangsewu Pare

foto : Riza Husna Silfiyya

Polres Kediri Siapkan Tim Unggulan di Kejuaraan Beladiri Piala Kapolda Jatim

Rekomendasi

foto : Rohmat Irvan Afandi

Study Tour Rp800 Ribu untuk Siswa Kelas 7 SMPN 2 Ngasem, Diduga Ada Unsur Pemaksaan dan Kepentingan Tertentu

16 Juni 2025
20.9k
foto : istimewa

Donasi Kontroversial di Acara 1 Muharram Pemkot Kediri: Rekening Pribadi Kepala Disperindag Dipertanyakan

20 Juni 2025
4.3k
foto : istimewa

Heboh Uang Palsu di Pasar Wates, Pedagang Rugi Ratusan Ribu, Polisi Turun Tangan

18 Juni 2025
4.1k
foto : Anisa Fadila

Suasana Haru Warnai Pisah Sambut Nahkoda Komando Baru Kapolres Kediri Kota

11 Juli 2025
4k

Raperda Perubahan APBD 2025 Disepakati, Mas Dhito Pastikan Program Prioritas Tetap Jalan

16 Juli 2025
31
foto : Neha Hasna Maknuna

Terungkap Berkat Kerja Keras Gabungan Resmob, Pelaku Pembunuhan Wanita di Blitar Ternyata Sang Kekasih, Ini Kronologinya

16 Juli 2025
38
foto : Sigit Cahya Setyawan

LSM RATU Demo di Kejari Kediri, Soroti Dugaan Pungli di SMA/SMK Negeri

16 Juli 2025
46
foto : Anisa Fadila

Gubernur Khofifah Apresiasi SRMA 24 Kediri, Sebut Setara Sekolah Internasional

16 Juli 2025
33
Kediri Tangguh | Akurat dan Terpercaya

© 2025 Kediri Tangguh
Akurat dan Terpercaya

Jelajahi Kediri Tangguh

  • Home
  • Inspirasi
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Rubrikasi
  • Televisi
  • Tentang Kami

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Inspirasi
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Rubrikasi
  • Televisi
  • Tentang Kami

© 2025 Kediri Tangguh
Akurat dan Terpercaya