Lebih dimaknakan aksi politik individu untuk melakukan dan menetapkan hal-hal yang menghasilkan tujuan yang diinginkan. Tentunya mengacu Hukum Tata Negara dianut di negeri ini. Karena bila sekali mengambil keputusan, menyangkut kepentingan seluruh lapisan masyarakat di dalam satu daerah. Namun jangan dilupakan, masa lalu Kabupaten Kediri tidak pernah lepas dari isu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, siapa dekat dengan kepala daerah maka dia berhak atas jabatan yang diinginkan.
Nanang Priyo Basuki
Jurnalis kediritanguh.co
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) usai mengumumkan sejumlah nama selanjutnya disebut calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama. Memasuki tahun kedua, pemerintahan Mas Dhito dan Mbak Dewi di Kabupaten Kediri, janji reformasi birokrasi dengan menunjuk pejabat yang tepat, sekarang diuji.
Menuntaskan kasus korupsi misalnya, dengan tidak meninggalkan permasalahan dikemudian hari. Kemampuan Mas Dhito khususnya, dalam political will bakal diuji saat mengumumkan dan melantik sejumlah pejabat tersebut. Bisa dianggap, ‘orang-orang dekat dinasti’ jago dalam hal administrasi. Buktinya hanya satu kepala dinas yang dijadikan tersangka korupsi.
Banyak pihak berharap ada penyegaran, memberikan kesempatan yang belum pernah merasakan kursi empuk. Atau dulu pernah mengabdi, kata lebih tepat dari sekedar bekerja siang malam. Bahkan dikabarkan rela menggadaikan harta berharga meski kemudian ditendang. Semoga masa lalu tidak terulang di era kepemimpinan ‘Kediri Menang’.
Berikut nama-nama calon pejabat saat ini berada di kantong Mas Bupati dan Mbak Dewi yang segera diumumkan kemudian diberi amanah atas jabatannya.