KEDIRI – Gagasan besar mengembangkan wawasan kebangsaan, diawali dari lingkungan Ndalem Pojok Bung Karno bakal segera terwujud.
Melalui Soehardono selaku penanggungjawab bangunan, didapat penjelasanan akan segera berdiri Pondok Pesantren Jati Diri. Salah satu donatur membantu realisasinya pondok pesantren dari jamaah Thoriqot Shidiqqiyah.
“Akan diberi nama Pesantren Jati Diri Bangsa, didirikan khusus untuk memberikan pengetahuan terkait dengan wawasan kebangsaan. Yang berorientasi kepada perdamaian nusantara dan dunia,” jelasnya, Sabtu (16/09).
Adanya indikasi kelunturan wawasan kebangsaan di tengah masyarakat, menjadi alasan kuat menyiapkan generasi muda. Disampaikan, terutama generasi muda untuk tidak hanya mementingkan materi.
“Tidak boleh hanya mementingkan materi saja, generasi muda harus ada rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan. Merupakan hal penting yang bisa menumbuhkan perdamaian di tengah-tengah keragaman bangsa ini,” ungkapnya.
Tanpa terasa pembangunan pondok pesantren telah mencapai 40% selama dua bulan ini.
“Tidak ada target namun kami percepat pembangunan pesantren. Agar segera difungsikan sebagai pelopor pengetahuan kebangsaan. Pihaknya juga akan segera melakukan komunikasi dengan pihak terkait atas izin operasional pesantren.
“Untuk pengajar perkiraan ada 20 guru, 5 orang dari Mabes Polri dan 15 dari guru pesantren,” jelasnya.
Soehardono menerangkan bahwa bantuan terutama bentuk material terus berdatangan. Diperkirakan, bangunan ini nanti mampu menampung 150 santri.
“Untuk kapasitas sendiri bisa mencapai ratusan siswa dan kami juga menyiapkan asrama dengan kamar tidur, dapur dan kamar mandi, untuk kasurnya nanti bisa disusun secara bertumpuk tumpuk. Dan untuk saat ini pengajarnya sudah mulai dipersiapkan dengan membuat lisensi untuk mengajar, dan terkait dengan izin operasional,” terangnya.
jurnalis : Wildan Wahid Hasyim editor : Nanang Priyo Basuki