KEDIRI – Pada masa pandemi ini, warga Kediri disuguhi sejumlah konten mampu mengocok isi perut diperankan satu orang selalu mengundang rasa penasaran. Paduan adegan, gaya, narasi hingga proses editing hanya menggunakan gawai atau telepon genggam karya Yayasan Laskar Peduli Sesama (LPS) https://laskarpedulisesama.com/. Merupakan lembaga didirikan Khusnul Arif, sarana mengajak masyarakat untuk berbagi kebaikan dan saling peduli terhadap sesama.
Artis selalu tampil, bernama asli Billy Agustya Bima akrab disapa Bolita saat menyapa pendengar Radio Panjalu 95,1 FM. Pun yang ambil gambar, Abi, koleganya sesama penyiar memiliki nama asli Debi Setiawan. Keduanya bekerja di radio beralamat di Jalan Raya Kediri – Pare 30 Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri
ditemui Rabu sore, Bolita disibukkan memberikan makan ternak puluhan kambing merupakan milik Yayasan LPS, merupakan kesibukannya selain siaran. “Ini punya bos saya, (Khusnul Arif, red) pendiri Laskar Peduli Sesama berupa investasi kambing. Bentuk usaha kemanusiaan, setelah dijual keuntungangnya untuk membantu bidang sosial. Saya juga membuat susu kambing fermentasi,” ucap Bolita.
Tinggal di Jalan Kelud RT. 03 RW. 02 Desa Tambakrejo Kecamatan Gurah, hasil pernikahannya dengan Anita Sari dikaruniai satu anak bernama Yudhistira Airlangga Dwijatama. Uniknya, meski berusia 6 tahun, bakat pada anak telah ada terbukti. Beberapakali dilibatkan membuat konten video juga iklan pada radio.
“Kemarin anak saya Bagong nama panggilannya, merenggek minta dibelikan gitar padahal belum tentu bisa memainkan. Sejumlah konten di radio, untuk suara anak kecil, saya ambilkan dari suara anak saya. Tidak perlu waktu lama, dia bisa langsung paham alur ceritanya bila diajak buat konten. Malah sekarang minta diajari nyanyi lagu-lagu reggae
Tagline Panggah Takok ae
Lalu apa menjadi inspirasinya menjadi karyanya menarik? “Saya pecinta ikan hias dan bunga, bangun pagi bila tidak melihat ikan atau bunga sepertinya kosong inspirasi saya. Sejak tahun 2018 saya sudah bekerja di radio, total lebih dari 100 kontenvideo telah dibuat bersama Mas Abi,” ungkapnya.
Bolita pun berkisah, awal kariernya dimulai dari seniman kuda lumping. Muncul kejadian lucu atau dari guyonan sesama seniman ini, kemudian diingat dan dijadikan bahan kontennya. Termasuk menjadi artis film pendek berjudul Preman Terciduk digelar Mabes Polri, meraih juara favorit.
“Kisahnya orang-orang lagi minum di pinggir jalan, lalu ada pengamen dipalak. Setelah itu didatangi polisi memakai kostum barongan. Kemudian polisi tersebut melempar borgol dan kita langsung buyar. Idenya sederhan dan rupanya mendapat apresiasi dari Bapak Kapolri,” terangnya.
Terbaru saat penerapan PPKM Darurat, karyanya tampil di akun @hamonykediri milik Pemerintah Kota Kediri. “Karena pandemi semua dilarang dan kita merasa stress, makanya biar bahagia dibuatkan konten video dan mendapatkan apresiasi dari Bapak Wali Kota,” tuturnya. Lalu kenapa selalu muncul kalimat panggah takok ae, rupanya dikutip dari ucapan pemilik LPS.
“Seperti kata ‘panggah takok ae’ itu sebenarnya kalimat bos saya, mungkin karena saya sering bertanya dan mungkin beliau jengkel. Lalu ini menjadi bahan saya tirukan namun dengan mimik berbeda,” ucapnya. Dia rupanya juga ahli menjadi MC, seperti saat acara Bulan Bung Karno selain juga telah menciptakan sejumlah lagu. Sedikitnya telah 22 lagu telah diciptakannya termasuk lagu berjudul Eleng Gematimu, dinyanyikan Woro Widiowati “Itu salah satu ciptaan saya sendiri”, tambahnya.
Penulis : Yusril Ihsan Editor : Nanang Priyo Basuki