KEDIRI – Orang tua anak diduga menjadi korban bullying dari oknum guru SMPN 2 Kras. Dengan didampingi massa dari LSM Berantas menggelar aksi di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Selasa (3/10). Tuntutan mereka, agar oknum guru tersebut dinonaktifkan dan diberi tindakan tegas.
Diawali aksi di depan Kantor Bupati Kediri, massa kemudian berpindah ke depan Kantor Dinas Pendidikan. Dedik Tri Prasetyawan merupakan orang tua siswa CM bersama perwakilan kemudian ditemui pejabat Dinas Pendidikan.
“Awalnya anak saya pulang sekolah nangis setelah saya tanya mengaku diolok oleh guru olah raga-nya disebut begenggek (pelacur, red),” ungkap Dedik Tri Prasetyawan dikonfirmasi usai pertemuan. Dia pun menyebut kejadian ini terjadi pada Rabu 20 September 2023.
Akibat kejadian ini, Dedik mengaku anaknya memutuskan tidak mau melanjutkan sekolah dan sering mengurung diri di dalam kamar.
Yang menarik, beredar kabar terdapat sejumlah orang mengaku oknum LSM dan jurnalis berusaha mendatangi sekolah. Dengan tujuan meminta uang dengan besaran cukup fantatis. Dari awalnya Rp. 5 juta, kemudian naik Rp. 15 juta lalu sehari kemudian naik Rp. 25 juta dan memaksa pihak kepala sekolah menyerahkan uang kontan Rp. 70 juta.
“Saya mendapat laporan demikian, meski oknum guru telah kami beri sanksi tegas. Ada oknum mengaku LSM dan jurnalis, meminta uang ke pihak sekolah. Kami masih kumpulkan bukti dan saksi. Bahwa di balik kasus ini, ada sejumlah pihak berusaha memanfaatkan,” jelas HM. Muhsin selaku Kepala Dinas Pendidikan.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki