KEDIRI – Agenda rutin Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana blusukan ke desa kembali digelar, kali ini disasar di Desa Parang Kecamatan Banyakan. Acara terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat ini, dihadiri para kepala desa se-Kecamatan Banyakan, pada Rabu (02/06) sore.
Memilih salah satu warung di depan pintu gerbang Pragolopati, sejumlah uneg-uneg disampaikan langsung kepada bupati akrab disapa Mas Bup. “Saya terima kasih sekali baru kali ini Bupati mau turun langsung dengar keluhan kepala desa. Kalau Desa Banyakan itu ada luapan air Sungai Bendokroso. Jika pertanian, kami sampaikan adanya hama tikus dan diharapkan ada bantuan berupa Burung Hantu karena dianggap efektif,” ucap Hariyono, Kepala Desa Parang dikonfirmasi usai acara.
Dia pun juga mendukung agar pembangunan bandar udara segera terealisasi, termasuk segera dibangunnya jalan tol. Sejumlah kades juga mengeluhkan gaji diterima sangat minim dalam satu bulan serta segera dibangunnya tempat wisata air terjun Ngleyangan. “Gaji kepala desa rata-rata hanya 3 juta beda dengan desa di sebelah timur sungai begitu juga luasan bengkok. Kami berharap potensi pariwisata air terjun Ngleyangan segera dibangun,” imbuhnya.
Mas Bup Ingatkan Jaga Prokes
Dikonfirmasi usai pertemuan, Mas Bup menyampaikan bahwa agenda rutin keliling ketemu kepala desa lebih pada mendengar dan memberikan solusi problem di masing-masing desa. Bahwa pemerintah yang baik itu, dibangun mulai tingkat desa, kecamatan kemudian di tingkat Kabupaten.
Agar tidak ada miss komunikasi mengacu usulan disampaikan dalam Musrenbang. Program Infrastruktur dan pertanian menjadi problem utama selain kesulitan air terutama di Desa Banyakan. Tahun ini kita alokasikan dana cukup besar untuk penelitian air bersih dan irigasi. Kemudian di Desa Sendang ada beberapa belum terjangkau listrik sementara harga solar untuk diesel air makin tinggi,” ucap Mas Bup.
Pada kesempatan ini, orang nomor satu di Kabupaten Kediri juga menginggatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dan merubah pola hidup sehat di masa pandemic. Terdapat beberapa anak tidak memakai masker, langsung diberi sanksi untuk mengucapkan sila-sila dalam Pancasila. (dum)