KEDIRI – Keinginan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk memiliki sekolah unggulan di wilayah Kecamatan Pesantren, bakal terwujud pada tahun ini. Hal ini seiring peletakan batu pertama pembangunan SMP Negeri 9 Kota Kediri, berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektar, Selasa (19/07). Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sekolah negeri baru, namun bangunan ini dikonsepkan sebagai sekolah yang ramah untuk inklusi.
Dihadiri Dandim 0809, Letkol Inf. Rully Eko Suryawan, Kasi Intelejen Kejari, Harry Rachmat, Sekretaris Daerah Bagus Alit serta perwakilan Forkompimda. Pembangunan sekolah baru berada di Lingkungan Dadapan Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren, dulu sempat dipergunakan sebagai perumahan pemain sepak bola Persik Kediri.
Dinas Pendidikan tidak sendirian dalam mewujudkan sekolah unggulan menelan anggaran hingga 25 miliar ini. Namun, didukung Badan Perencanaan dan Penelitian Pembangunan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Bagian Pemerintahan. Kebutuhan SMP di Kecamatan Pesantren memang mendesak, sebab hanya ada 1 SMP Negeri dan 4 SMP Swasta. Kisaran siswa SD yang lulus di Kecamatan Pesantren sebanyak 1.300 anak, sementara SMPN 5 hanya menampung 360 peserta didik saja.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Siswanto yang juga menjabat ketua pembangunan menyampaikan. Kegiatan pembangunan proyek strategis ini dibiayai APBD dan mendapatkan pengawalan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri. Sesuai slogan SMP Negeri 9, Utamakan Proses Pembelajaran, juga akan menampung siswa inklusi dan difabel.
“Untuk tahun ini telah menerima siswa untuk 5 lokal kelas sebanyak 150 siswa dan sementara ditempatkan di SMP Negeri 5 hingga akhir Desember. Dengan menampung siswa inklusi dan difabel, SMP ini akan menjadi sekolah unggulan di Kota Kediri,” ungkap Siswanto.
Mas Abu : Wujudkan Kota Pendidikan

Wali Kota Kediri sebelum melakukan peletakan batu pertama menyampaikan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting karena mendongkrak angka pertumbuhan. “Tidak ada pilihan lain, kita wajib meningkatkan kualitas pendidikan dan Human Development Index supaya tidak tertinggal dengan pembangunan yang masif di Kediri Raya. Bila melihat data di Kecamatan Pesantren, out put siswa SD menuju SMP mencapai 1.300. Sedangkan di wilayah Pesantren hanya ada satu SMP Negeri. Sementara di wilayah Kecamatan Kota, terdapat 4 SMP Negeri, sedangkan di Kecamatan Mojoroto terdapat 3 SMP Negeri. Sementara satu SMP ini hanya bisa menampung sekitar 330 siswa,” ungkapnya.
Mas Abu sapaan akrab Wali Kota mengajak kepada semua pihak untuk berikhtiar seiring bertambahnya jumlah penduduk dan keperluan meningkatkan layanan pendidikan di Kota Kediri. “Dengan dibangunnya sekolah unggulan ini, agar tidak muncul gep. Kita terus mendorong Kota Kdiri menjadi kota yang layak untuk pendidikan,” jelasnya.