Dengan kombinasi kepemimpinan visioner, strategi pendidikan yang terukur, serta penguatan karakter, SMAN 6 Kediri kini bergerak mantap menuju status sebagai salah satu sekolah unggulan di Kota Kediri—sebuah pencapaian yang layak mendapat perhatian lebih luas.
KEDIRI – Angin segar perubahan berhembus di SMAN 6 Kediri sejak kehadiran kepala sekolah baru, Sofyan Agung Ediwibowo, pada 1 November 2024. Hanya dalam hitungan bulan, Agung demikian sapaan akrabnya, berhasil menghidupkan kembali semangat seluruh warga sekolah dan menata ulang arah capaian dengan langkah-langkah strategis yang nyata terasa hasilnya.
Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat persiapan akademik, khususnya dalam menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dengan akreditasi A, sekolah ini mendapatkan kuota maksimal 40% siswa untuk mengikuti seleksi jalur prestasi. Namun, Agung menyadari bahwa kuota besar tidak menjamin hasil maksimal tanpa strategi yang matang.
“Sering kali siswa memilih jurusan hanya berdasarkan keinginan, bukan kemampuan. Ini rawan gagal dan bisa berdampak pada reputasi sekolah. Karena itu, kami rangkul orang tua, adakan diskusi terbuka, dan libatkan lembaga bimbingan belajar agar pilihan mereka lebih terarah dan realistis,” ungkap lelaki hobi olahraga dan musik.
Langkah tersebut terbukti efektif. Jumlah siswa yang lolos kriteria eligibilitas SNBP naik tajam—dari 29 siswa pada 2024 menjadi 49 siswa di tahun 2025. Ini menandakan adanya perbaikan sistematis dalam pendampingan akademik yang sedang dibangun.
Namun, SMAN 6 Kediri tidak berhenti di prestasi akademik saja. Di bidang non-akademik, pencapaian siswa juga patut diacungi jempol. Tim paskibra sekolah berhasil menyabet Juara 2 dalam lomba LKBB tingkat Jawa Timur. Sementara dalam ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N), para siswa tampil gemilang: Juara 1 Komik Digital, Juara 1 Cipta Lagu, Juara 3 Musik Tradisional, hingga Harapan 2 untuk kategori Film Pendek.
Bahkan, dua siswa dari sekolah ini berhasil masuk tim sepak bola Jawa Timur dan menjuarai turnamen nasional di Sulawesi.
Rekam jejak Agung mendukung keberhasilannya saat ini. Mengawali karier sebagai guru sejak 2003, ia dikenal berdedikasi tinggi. Ia pernah memimpin SMA Negeri 1 Kenduruan Tuban, dan pada 2019 meraih beasiswa dari Kemendikbud untuk mengikuti pelatihan Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Australia.
Meski sibuk membangun prestasi akademik dan non-akademik, Agung tetap memberi perhatian besar pada pembentukan karakter dan spiritualitas siswa. Melalui visi “Semangat CERIA: Cerdas, Terampil, dan Berakhlak Mulia”, sekolah menanamkan nilai-nilai moral dan religius. Setiap Jumat pagi, siswa rutin mengikuti tadarus dan khataman Quran, dibimbing oleh guru secara bergiliran.
“Bagi kami, sukses bukan hanya soal nilai tinggi atau piala lomba. Yang lebih penting adalah mencetak pribadi yang berkarakter, berakhlak, dan siap menghadapi kehidupan, baik dunia maupun akhirat,” tutup Agung.
jurnalis : Anisa Fadila